Mahasiswa baru Universitas Negeri Gorontalo (UNG) memakai sarung batik atau dengan nama lokal disebut bate pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Fakultas Sastra dan Budaya (FSB).
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FSB Herson Kadir di Gorontalo, Jumat, mengatakan pemakaian kain bate untuk mengenalkan bahwa FSB lebih mengedepankan dan melestarikan budaya.
"Kita ketahui bahwa kain bate ini merupakan salah satu kain yang bernuansa budaya, yang lekat dengan masyarakat Gorontalo," kata Herson.
Menurutnya, mereka mengenakan bate dengan cara dililit di bagian pinggang baik perempuan dan laki-laki, dan ini menjadi salah satu penanda bahwa mereka adalah mahasiswa baru FSB.
Kegiatan PKKMB menjadi awal untuk mahasiswa baru FSB dalam menanamkan nilai-nilai kebudayaan pada diri, ucapnya, sehingga saat sudah mulai perkuliahan mereka sudah memahami bawa bate adalah bagian dari kebudayaan.
Pihak fakultas sangat mengapresiasi penggunaan pakaian ini, karena ini menjadi ciri khas dan identitas FSB saat mengikuti PKKMB di tingkat jurusan.
Ketua Senat Mahasiswa FSB Andi Runia mengatakan konsep atribut itu memang sengaja dibuat untuk memberikan nuansa yang berbeda kepada mahasiswa baru FSB.
"Kain bate melambangkan kebudayaan dan ornamen ungu menjadi lambang sastra mencerminkan Fakultas Sastra dan Budaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FSB Herson Kadir di Gorontalo, Jumat, mengatakan pemakaian kain bate untuk mengenalkan bahwa FSB lebih mengedepankan dan melestarikan budaya.
"Kita ketahui bahwa kain bate ini merupakan salah satu kain yang bernuansa budaya, yang lekat dengan masyarakat Gorontalo," kata Herson.
Menurutnya, mereka mengenakan bate dengan cara dililit di bagian pinggang baik perempuan dan laki-laki, dan ini menjadi salah satu penanda bahwa mereka adalah mahasiswa baru FSB.
Kegiatan PKKMB menjadi awal untuk mahasiswa baru FSB dalam menanamkan nilai-nilai kebudayaan pada diri, ucapnya, sehingga saat sudah mulai perkuliahan mereka sudah memahami bawa bate adalah bagian dari kebudayaan.
Pihak fakultas sangat mengapresiasi penggunaan pakaian ini, karena ini menjadi ciri khas dan identitas FSB saat mengikuti PKKMB di tingkat jurusan.
Ketua Senat Mahasiswa FSB Andi Runia mengatakan konsep atribut itu memang sengaja dibuat untuk memberikan nuansa yang berbeda kepada mahasiswa baru FSB.
"Kain bate melambangkan kebudayaan dan ornamen ungu menjadi lambang sastra mencerminkan Fakultas Sastra dan Budaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024