Brasilia (ANTARA GORONTALO) - Setidaknya 886 orang meninggal dunia akibat
infeksi virus influenza tipe A subtipe H1N1, atau flu babi, di Brasil
tahun ini menurut Kementerian Kesehatan negara itu.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Brasil pada Jumat (17/6), total tercatat ada 4.581 kasus sindrom pernafasan akut parah yang dilaporkan tahun 2016 dan kasus-kasus penyakit pernafasan itu dipicu oleh virus influenza A (H1N1).
Selain kematian yang terkait dengan virus influenza A (H1N1), ada 93 kematian tahun 2016 yang terjadi akibat jenis flu yang lain.
Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan bahwa selama pekan lalu ada 603 kasus baru infeksi virus influenza A(H1N1) yang diidentifikasi di negara Amerika Selatan itu.
Pada 2015 ada 36 orang yang meninggal dunia karena infeksi virus influenza A (H1N1) di Brasil, sementara pada 2014 ada 163 kematian dan tahun 2013 ada 768 kematian terkait virus itu.
Kementerian Kesehatan menyatakan Kampanye Vaksinasi Nasional telah memungkinkan 47,6 juta lebih orang mendapatkan vaksinasi untuk melawan influenza, mencakup sekitar 95 persen dari populasi target.
Kampanye yang ditujukan pada kelompok-kelompok berisiko itu berakhir 20 Mei, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Brasil pada Jumat (17/6), total tercatat ada 4.581 kasus sindrom pernafasan akut parah yang dilaporkan tahun 2016 dan kasus-kasus penyakit pernafasan itu dipicu oleh virus influenza A (H1N1).
Selain kematian yang terkait dengan virus influenza A (H1N1), ada 93 kematian tahun 2016 yang terjadi akibat jenis flu yang lain.
Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan bahwa selama pekan lalu ada 603 kasus baru infeksi virus influenza A(H1N1) yang diidentifikasi di negara Amerika Selatan itu.
Pada 2015 ada 36 orang yang meninggal dunia karena infeksi virus influenza A (H1N1) di Brasil, sementara pada 2014 ada 163 kematian dan tahun 2013 ada 768 kematian terkait virus itu.
Kementerian Kesehatan menyatakan Kampanye Vaksinasi Nasional telah memungkinkan 47,6 juta lebih orang mendapatkan vaksinasi untuk melawan influenza, mencakup sekitar 95 persen dari populasi target.
Kampanye yang ditujukan pada kelompok-kelompok berisiko itu berakhir 20 Mei, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016