Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Gorontalo melakukan Gerakan Menanam Cabai sebagai upaya pengendalian inflasi dan menjaga pasokan di Provinsi Gorontalo.
Ketua BMPD Provinsi Gorontalo Dian Nugraha pada kegiatan itu, Rabu mengatakan, secara historis permintaan cabai di Provinsi Gorontalo terus meningkat sehingga memiliki andil inflasi yang cukup besar serta harganya yang fluktuatif.
"Kita menanam dan menyerahkan 3.500 bibit yang diperkirakan nantinya akan memperoleh hasil panen sekitar 5,2 ton cabai rawit dan hasil penjualan dari hasil panen cabai tersebut secara nominal cukup besar," ucap Dian.
Dian menjelaskan, kegiatan itu sebagai dukungan terhadap pelaksanaan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang telah dicanangkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) sejak tahun 2022.
Hal tersebut dilakukan untuk pengendalian inflasi tingkat nasional maupun daerah, serta sejalan dengan imbauan Penjabat Gubernur Gorontalo untuk melanjutkan program Gerakan Masyarakat Batanam Rica Sandiri (Germas Batari) guna memperkuat pasokan.
Dalam pelaksanaan Gerakan Menanam Cabai itu BMPD melakukan penyerahan hibah sebanyak 3.500 bibit beserta biaya operasional pemeliharaan tanaman cabai hingga panen kepada Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Provinsi Gorontalo serta Kelompok Tani Angkasa Jaya untuk selanjutnya ditanam dan dikelola bersama.
Diharapkan hasil dari panen ini akan dipergunakan kembali oleh Hebitren dan kelompok tani untuk terus mendukung program pengendalian inflasi dan ketahanan pangan di Provinsi Gorontalo.
Dian Nugraha yang juga menjabat Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo itu turut menyerahkan bantuan infrastruktur kepada Kelompok Tani Angkasa Jaya berupa bantuan bangunan rumah pupuk dan kesekretariatan.
Bantuan itu diharapkan dapat meningkatkan manajemen dan hasil panen Kelompok Tani Angkasa Jaya yang selama ini berfokus pada tanaman hortikultura organik.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Ketua BMPD Provinsi Gorontalo Dian Nugraha pada kegiatan itu, Rabu mengatakan, secara historis permintaan cabai di Provinsi Gorontalo terus meningkat sehingga memiliki andil inflasi yang cukup besar serta harganya yang fluktuatif.
"Kita menanam dan menyerahkan 3.500 bibit yang diperkirakan nantinya akan memperoleh hasil panen sekitar 5,2 ton cabai rawit dan hasil penjualan dari hasil panen cabai tersebut secara nominal cukup besar," ucap Dian.
Dian menjelaskan, kegiatan itu sebagai dukungan terhadap pelaksanaan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang telah dicanangkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) sejak tahun 2022.
Hal tersebut dilakukan untuk pengendalian inflasi tingkat nasional maupun daerah, serta sejalan dengan imbauan Penjabat Gubernur Gorontalo untuk melanjutkan program Gerakan Masyarakat Batanam Rica Sandiri (Germas Batari) guna memperkuat pasokan.
Dalam pelaksanaan Gerakan Menanam Cabai itu BMPD melakukan penyerahan hibah sebanyak 3.500 bibit beserta biaya operasional pemeliharaan tanaman cabai hingga panen kepada Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Provinsi Gorontalo serta Kelompok Tani Angkasa Jaya untuk selanjutnya ditanam dan dikelola bersama.
Diharapkan hasil dari panen ini akan dipergunakan kembali oleh Hebitren dan kelompok tani untuk terus mendukung program pengendalian inflasi dan ketahanan pangan di Provinsi Gorontalo.
Dian Nugraha yang juga menjabat Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo itu turut menyerahkan bantuan infrastruktur kepada Kelompok Tani Angkasa Jaya berupa bantuan bangunan rumah pupuk dan kesekretariatan.
Bantuan itu diharapkan dapat meningkatkan manajemen dan hasil panen Kelompok Tani Angkasa Jaya yang selama ini berfokus pada tanaman hortikultura organik.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024