Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi yang mengguncang Kecamatan Lakea Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, pada Kamis siang, diakibatkan aktivitas Subduksi Lempeng Laut Sulawesi.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman dangkal," kata Kepala Stasiun Geofisika Manado Tony Agus Wijaya di Manado, Kamis.
Gempa berkekuatan magnitudo 4,2 itu terjadi pada Kamis (22/8) pukul 12.03 Wita.
Ia menjelaskan pusat gempa bumi berlokasi 32 km barat laut Buol dengan kedalaman 13 kilometer.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki parameter M 4.2 dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1.25 LU dan 121.27 BT," ucapnya. Gempa itu dirasakan dengan intensitas II-III MMI dan tidak ada dampak kerusakan dari kejadian tersebut.
Menurutnya, pasca gempa bumi itu terjadi sekali gempa susulan sebanyak satu kali pada pukul 13.29 Wita.
"Kepada masyarakat di wilayah Lakea Kabupaten Buol dan sekitarnya untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
Meskipun demikian, ia memastikan bahwa berdasarkan hasil pengamatan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.*
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman dangkal," kata Kepala Stasiun Geofisika Manado Tony Agus Wijaya di Manado, Kamis.
Gempa berkekuatan magnitudo 4,2 itu terjadi pada Kamis (22/8) pukul 12.03 Wita.
Ia menjelaskan pusat gempa bumi berlokasi 32 km barat laut Buol dengan kedalaman 13 kilometer.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki parameter M 4.2 dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1.25 LU dan 121.27 BT," ucapnya. Gempa itu dirasakan dengan intensitas II-III MMI dan tidak ada dampak kerusakan dari kejadian tersebut.
Menurutnya, pasca gempa bumi itu terjadi sekali gempa susulan sebanyak satu kali pada pukul 13.29 Wita.
"Kepada masyarakat di wilayah Lakea Kabupaten Buol dan sekitarnya untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
Meskipun demikian, ia memastikan bahwa berdasarkan hasil pengamatan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.*
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024