Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, berencana menyerahkan pengelolaan Taman Wisata Lombongo di Suwawa kepada pihak ketiga.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Bolango Yudin Maksum, di Gorontalo, Jumat, mengatakan objek wisata Lombongo memang membutuhkan perbaikan dan pengembangan fasilitas yang diperkirakan akan menelan banyak biaya.
"Skema ini sempat kami bahas, mengingat Lombongo sangat membutuhkan pemeliharaan yang luar biasa. Mungkin sebaiknya dikelola oleh pihak ketiga," ujar Yudin.
Ia mengatakan, hal itu dianggap perlu karena berdasarkan data yang tercatat di Dinas Pariwisata setempat, jumlah pengunjung di tempat wisata ini terus mengalami penurunan.
Hal itu berpengaruh pada pendapatan asli daerah (PAD), untuk tahun ini sejak bulan Januari sampai Agustus 2024, tercatat Rp25.392 juta yang dihasilkan untuk daerah.
Selain persoalan pemeliharaan, hal lain yang harus dipikirkan, kata dia lagi, yakni Tempat Wisata Lombongo ini terdapat beberapa instansi yang juga memiliki kewenangan di dalamnya, yakni Dinas Pariwisata Bone Bolango dan Provinsi Gorontalo, Dinas Pertanian, hingga pihak Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW).
Semua pihak yang ada di dalam Taman Wisata Lombongo itu, katanya lagi, perlu duduk bersama mendiskusikan bagaimana langkah dan strategi yang harus diambil untuk kepentingan pengembangan.
"Sambil menunggu pihak ketiga yang berminat, insya Allah kami terus akan membenahinya pelan-pelan. Tujuan kami yakni untuk meningkatkan kembali PAD dari Wisata Lombongo ini," kata Yudin.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Bone Bolango Yudin Maksum, di Gorontalo, Jumat, mengatakan objek wisata Lombongo memang membutuhkan perbaikan dan pengembangan fasilitas yang diperkirakan akan menelan banyak biaya.
"Skema ini sempat kami bahas, mengingat Lombongo sangat membutuhkan pemeliharaan yang luar biasa. Mungkin sebaiknya dikelola oleh pihak ketiga," ujar Yudin.
Ia mengatakan, hal itu dianggap perlu karena berdasarkan data yang tercatat di Dinas Pariwisata setempat, jumlah pengunjung di tempat wisata ini terus mengalami penurunan.
Hal itu berpengaruh pada pendapatan asli daerah (PAD), untuk tahun ini sejak bulan Januari sampai Agustus 2024, tercatat Rp25.392 juta yang dihasilkan untuk daerah.
Selain persoalan pemeliharaan, hal lain yang harus dipikirkan, kata dia lagi, yakni Tempat Wisata Lombongo ini terdapat beberapa instansi yang juga memiliki kewenangan di dalamnya, yakni Dinas Pariwisata Bone Bolango dan Provinsi Gorontalo, Dinas Pertanian, hingga pihak Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW).
Semua pihak yang ada di dalam Taman Wisata Lombongo itu, katanya lagi, perlu duduk bersama mendiskusikan bagaimana langkah dan strategi yang harus diambil untuk kepentingan pengembangan.
"Sambil menunggu pihak ketiga yang berminat, insya Allah kami terus akan membenahinya pelan-pelan. Tujuan kami yakni untuk meningkatkan kembali PAD dari Wisata Lombongo ini," kata Yudin.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024