Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, akan mendorong peningkatan produksi beras di daerah ini.

Wakil Bupati Roni Imran di Gorontalo, Kamis, mengatakan, saat ini petani lokal berhasil memproduksi beras Pandan Wangi jenis Mahkota di Desa Hutokalo dan Bulontio Timur mencapai 12 ton per hektare.

Selama musim tanam tahun 2015, petani berhasil memproduksi rata-rata 11 ton per hektare dan tahun 2016 meningkat menjadi 12 ton per hektare.

Oleh karena itu, kata Roni, Pemerintah Daerah akan berupaya memberi subsidi bantuan bibit kepada petani di seluruh kecamatan agar produksi beras di daerah ini tidak hanya mampu memenuhi konsumsi lokal namun bisa menembus pasar nasional yang lebih luas.

Saat ini harga beras Pandan Wangi asal Bulontio Timur mencapai Rp11.000 per liter.

Minat terhadap beras jenis ini sangat tinggi sehingga komoditas ini bisa menembus beberapa pasar induk nasional, di antaranya Pulau Sulawesi dan Jawa.

"Ini adalah potensi yang sangat luar biasa, apalagi Pemerintah Daerah telah menerbitkan imbauan agar masyarakat tidak menjual lahan persawahan kepada orang luar untuk memberi kesempatan kepada petani lokal memanfaatkan potensi yang ada," ujar Roni.

Marten Mbuinga, petani asal Kecamatan Sumalata, optimistis beras Pandan Wangi asal Gorontalo Utara akan mengalami peningkatan produksi mengingat tahun 2015 ia dan kelompok tani di wilayah tersebut berhasil memanen di areal 25 hektare sawah untuk beras jenis tersebut.

Ia berharap Pemerintah Daerah membuka kerja sama dengan pihak perguruan tinggi untuk mengembangkan beras jenis Ponelo Harum yang juga sangat diminati konsumen, apalagi harga lokalnya mencapai Rp9.500-Rp11.000 per liter dengan capaian produksi pada musim tanam kurun waktu 2014-2015 mencapai 8-10 ton per hektare.

Saat ini, kata Marten, petani memilih menanam beras Pandan Wangi jenis Mahkota karena harum dan rasanya enak sehingga sangat diminati pasar.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016