Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah memaksa agar pertemuan Presiden Ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden RI Prabowo Subianto terlaksana.
"Kalau pertemuan dipaksa-paksa, ini kan yang maksa media ini. Dari internal nggak ada, dari luar nggak ada," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Dia merasa bahwa paksaan justru datang dari media massa yang selalu menanyakan kapan pertemuan Megawati dengan Prabowo akan di helat.
"Media tiap hari ditanya kapan ada pertemuan, lha yang penting hubungannya baik dan sebagainya. Nanti kalau ngomong ada pertemuan, tiba-tiba muncul pertanyaan 'Kira-kira dapat kursi-nya berapa?' Jadi nggak kelar-kelar," ucapnya.
Dia pun menegaskan bila pertemuan Megawati dengan Presiden Prabowo terlaksana sekali pun, hal itu bukanlah untuk membahas ihwal kabinet. "Nggak ada, sahabat baik berdua kok," ujarnya.
Dia berkilah bahwa pertemuan Megawati dan Prabowo bisa dilakukan kapan saja sebab kedua tokoh tersebut berkerabat dengan baik.
Dia pun menyinggung Prabowo sendiri menyanjung Megawati yang mampu menyelesaikan masalah akibat krisis moneter tahun 1998 dalam pidato perdananya usai dilantik sebagai Presiden Ke-8 RI, Minggu (20/10).
"Presiden Prabowo sudah menyampaikan bahwa Presiden Ke-5 (Megawati) luar biasa punya sejarah. Fakta ketika crash bisa diselesaikan dengan baik ekonomi kita, itu kan (pidato) dari Bapak Prabowo, ingatannya luar biasa dari masa lalu ditarik ke masa kini dan Insya-Allah akan ke masa depan. Jika hubungan beliau berdua itu memang baik kok," kata dia.
Sebelumnya, Minggu (20/10), Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan silaturahim antara Presiden Ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan RI Presiden Prabowo Subianto yang baru saja dilantik tak terbatas pada momentum waktu pelantikan presiden.
"Insya-Allah segera akan bertemu, silaturahim itu tidak bisa kemudian dibatasi sebelum pelantikan atau saat pelantikan atau belum pelantikan," kata Puan ditemui ditemui setelah acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Hasil Pemilu 2024 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Adapun Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI Ahmad Basarah mengatakan Megawati mengagendakan pertemuan dengan Prabowo setelah pelantikan presiden di helat.
"Insya-Allah setelah pelantikan presiden pada hari ini, Bu Mega sudah mengagendakan silaturahim dan pertemuan antara beliau dengan Presiden Prabowo Subianto sebagai pertemuan dua tokoh bangsa yang saling bersahabat," kata dia.
Dia menyampaikan Megawati berhalangan hadir dalam acara Pelantikan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Hasil Pemilu 2024 karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PDIP tak pernah memaksa agar pertemuan Megawati-Prabowo terlaksana
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Kalau pertemuan dipaksa-paksa, ini kan yang maksa media ini. Dari internal nggak ada, dari luar nggak ada," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Dia merasa bahwa paksaan justru datang dari media massa yang selalu menanyakan kapan pertemuan Megawati dengan Prabowo akan di helat.
"Media tiap hari ditanya kapan ada pertemuan, lha yang penting hubungannya baik dan sebagainya. Nanti kalau ngomong ada pertemuan, tiba-tiba muncul pertanyaan 'Kira-kira dapat kursi-nya berapa?' Jadi nggak kelar-kelar," ucapnya.
Dia pun menegaskan bila pertemuan Megawati dengan Presiden Prabowo terlaksana sekali pun, hal itu bukanlah untuk membahas ihwal kabinet. "Nggak ada, sahabat baik berdua kok," ujarnya.
Dia berkilah bahwa pertemuan Megawati dan Prabowo bisa dilakukan kapan saja sebab kedua tokoh tersebut berkerabat dengan baik.
Dia pun menyinggung Prabowo sendiri menyanjung Megawati yang mampu menyelesaikan masalah akibat krisis moneter tahun 1998 dalam pidato perdananya usai dilantik sebagai Presiden Ke-8 RI, Minggu (20/10).
"Presiden Prabowo sudah menyampaikan bahwa Presiden Ke-5 (Megawati) luar biasa punya sejarah. Fakta ketika crash bisa diselesaikan dengan baik ekonomi kita, itu kan (pidato) dari Bapak Prabowo, ingatannya luar biasa dari masa lalu ditarik ke masa kini dan Insya-Allah akan ke masa depan. Jika hubungan beliau berdua itu memang baik kok," kata dia.
Sebelumnya, Minggu (20/10), Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan silaturahim antara Presiden Ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan RI Presiden Prabowo Subianto yang baru saja dilantik tak terbatas pada momentum waktu pelantikan presiden.
"Insya-Allah segera akan bertemu, silaturahim itu tidak bisa kemudian dibatasi sebelum pelantikan atau saat pelantikan atau belum pelantikan," kata Puan ditemui ditemui setelah acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Hasil Pemilu 2024 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Adapun Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI Ahmad Basarah mengatakan Megawati mengagendakan pertemuan dengan Prabowo setelah pelantikan presiden di helat.
"Insya-Allah setelah pelantikan presiden pada hari ini, Bu Mega sudah mengagendakan silaturahim dan pertemuan antara beliau dengan Presiden Prabowo Subianto sebagai pertemuan dua tokoh bangsa yang saling bersahabat," kata dia.
Dia menyampaikan Megawati berhalangan hadir dalam acara Pelantikan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Hasil Pemilu 2024 karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PDIP tak pernah memaksa agar pertemuan Megawati-Prabowo terlaksana
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024