Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah warga di Desa Luwoo, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo merubah eceng gondok menjadi bahan baku kerajinan tangan.

Asma Yusuf, salah seorang perajin eceng gondok, Sabtu mengatakan eceng gondok bisa didapatkan secara cuma-cuma dari Danau Limboto.

"Eceng gondok banyak terdapat di Danau Limboto, dan memiliki nilai ekonomi jika diolah menjadi bahan baku kerajinan tangan," ungkap Asma.

Ia menjelaskan, pertama-tama eceng gondok di bersihkan dan di ambil batangnya saja, lalu dikeringkan dengan cara dijemur dibawah terik matahari.

"Biasanya jika panas terik, eceng gondok akan cepat kering, yaitu 4-5 hari," kata Asma yang telah dua tahun belakangan membuat bahan baku dari eceng gondok.

Asma menjelaskan, dalam sehari ia mampu merangkai eceng gondok menjadi hahan baku kerajinan berbentuk tali sepanjang 100 meter.

"Untuk harga bahan baku eceng gondok, saya menjualnya ke salah satu perusahaan yang menjadikan eceng gondok sebagai bahan kerajinan, seperti tas, kursi, tempat tidur dan keranjang," katanya lagi.

Sementara itu, Sudirman Zainal, pencari eceng gondok yang juga memproduksi bahan baku eceng gondok mengaku, hampir setiap hari mengambil eceng gondok ke Danau Limboto yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya.

"Saat musim panas seperti saat ini, eceng gondok akan cepat kering, namun sangat sulit jika datang musim hujan, karena kami mengerjakan semuanya secara manual dan tradisional," ucap Sudirman.

Ia mengaku, dari membuat bahan baku kerajinan dari eceng gondok, ia mampu menghasilkan Rp200ribu setiap minggunya dari hasil penjualan ke perusahaan kerajinan.

Sudirman berharap, dengan banyaknya warga yang menjadikan eceng gondok sebagai bahan baku kerajinan, dapat pula mengurangi banyaknya eceng gondok yang menutupi Danau Limboto.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016