Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Manager PLN Cabang Gorontalo Putu Eka Astawa mengatakan pihaknya telah merampungkan pekerjaan penggantian Trafo Gardu Induk Botupingge, dari 150/20 kV dari kapasitas 30 MVA ke 60 MVA pada Minggu, 28 Agustus 2016.

Ia menjelaskan pekerjaan tersebut menyebabkan PLN terpaksa melakukan pemadaman listrik bergilir di sejumlah wilayah selama delapan hari.

Menurutnya trafo tersebut telah berhasil beroperasi untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat Gorontalo.

"PLN bekerja 24 jam dan telah berhasil menyelesaikan selama 8 hari kalender, artinya lebih cepat 2 hari dari target waktu 10 hari," ujarnya di Gorontalo.

Pihaknya menyatakan permohonan maaf terkait pemadaman listrik tersebut, dan meminta dukungan pemerintah daerah serta masyarakat untuk membangun gardu yang baru.

Gardu tersebut yakni Gardu Induk 150 kV Gorontalo di Potanga, Gardu Induk Boalemo dan infrastruktur kelistrikan lain yang masih dibutuhkan untuk menunjang pasokan listrik.

Sebelumnya, PLN mengumumkan pemadaman listrik bergilir selama 10 hari.

Suplai listrik dari GI Botupingge akan dialihkan ke PLTD Telaga dan GI Isimu.

"Karena keterbatasan daya PLTD Telaga dan GI isimu, kami akan melakukan pemadaman terencana sesuai dengan jadwal yang kami sampaikan kepada publik melalui media cetak maupun elektronik," katanya.

Peningkatan kapasitas trafo di GI Botupinggesetelah hadirnya PLTG 100 megawatt di Paguat bertujuan meningkatkan kemampuan PLN untuk mensuplai listrik ke Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, dan sekitarnya.

Hal tersebut juga mengantisipasi pertumbuhan beban listrik bisnis, industri, dan masyarakat dalam beberapa tahun ke depan yang kenaikannya sangat tinggi di Gorontalo.

Ia menambahkan bahwa dampak positif lainnya dari bertambahnya kapasitas Trafo di GI Botupingge akan mengurangi kebutuhan pembangkit PLTD di Telaga.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016