Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo menebar sebanyak 8.000 benih ikan nila di embung terdapat di Desa
Dumati, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Senin.
Embung penampung merupakan cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas di badan air yang terkait sungai dan danau.
"Keberadaan embung di Desa Dumati mengandung potensi tak ternilai dan hingga kini menjadi sarana vital dalam mendukung berbagai aktifitas masyarakat di sekitarnya," kata Bupati Nelson.
Sebut saja, manfaatnya bagi pengairan pertanian, sebagai fasilitas penggendalian banjir, dan bahkan biasa dimanfaatkan warga
sekitar dan pehobi mancing dari luar daerah untuk berekreasi.
"Ada 8.000 ekor benih dilepas. Diperhitungkan tiga bulan ke depan mulai bisa dipetik hasilnya sebagai bahan alternatif pemenuhan
lauk bagi warga setempat," ucapnya.
.
Oleh karena itu, Bupati Nelson pun meminta pemanfaatannya harus bijak agar benar-benar dapat dirasakan masyarakat banyak.
Melihat besarnya perhatian pemerintah desa itu dalam mengelola embung dumati bagi kepentingan masyarakat, Bupati Nelson
menuturkan, sarana tersebut adalah sebuah potensi yang dapat memberi pendapatan bagi desa jika dimaksimalkan.
Ia menilai, selain untuk pengairan lahan pertanian, embung Dumati memungkinkan sebagai salah satu obyek wisata karena memiliki
daya pikat, maka emerintah desa Dumati pun diharap melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk optimalisasinya.
"Saya meminta Kepala Desa untuk segera menyurat ke BWS, sehingga pengelolaannya bisa diserahkan ke desa saat mengelola tempat ini dengan demikian manajemennya dapat meningkatkan PAD desa," jelas Bupati.
Bupati menegaskan, diserahkannya langkah-langkah koordinasi ke BWS kepada Pemerintah Desa setempat bertujuan menggali keseriusan
desa agar fokus terhadap pelaksanaannya.
"Saya selalu menantang masyarakat dalam membangun daerah ini, pemerintah berupaya mendorong sehingga apa yang mereka targetkan akan dicapai lebih serius dan bisa berhasil baik," lanjut Bupati Nelson.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Dumati, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Senin.
Embung penampung merupakan cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas di badan air yang terkait sungai dan danau.
"Keberadaan embung di Desa Dumati mengandung potensi tak ternilai dan hingga kini menjadi sarana vital dalam mendukung berbagai aktifitas masyarakat di sekitarnya," kata Bupati Nelson.
Sebut saja, manfaatnya bagi pengairan pertanian, sebagai fasilitas penggendalian banjir, dan bahkan biasa dimanfaatkan warga
sekitar dan pehobi mancing dari luar daerah untuk berekreasi.
"Ada 8.000 ekor benih dilepas. Diperhitungkan tiga bulan ke depan mulai bisa dipetik hasilnya sebagai bahan alternatif pemenuhan
lauk bagi warga setempat," ucapnya.
.
Oleh karena itu, Bupati Nelson pun meminta pemanfaatannya harus bijak agar benar-benar dapat dirasakan masyarakat banyak.
Melihat besarnya perhatian pemerintah desa itu dalam mengelola embung dumati bagi kepentingan masyarakat, Bupati Nelson
menuturkan, sarana tersebut adalah sebuah potensi yang dapat memberi pendapatan bagi desa jika dimaksimalkan.
Ia menilai, selain untuk pengairan lahan pertanian, embung Dumati memungkinkan sebagai salah satu obyek wisata karena memiliki
daya pikat, maka emerintah desa Dumati pun diharap melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk optimalisasinya.
"Saya meminta Kepala Desa untuk segera menyurat ke BWS, sehingga pengelolaannya bisa diserahkan ke desa saat mengelola tempat ini dengan demikian manajemennya dapat meningkatkan PAD desa," jelas Bupati.
Bupati menegaskan, diserahkannya langkah-langkah koordinasi ke BWS kepada Pemerintah Desa setempat bertujuan menggali keseriusan
desa agar fokus terhadap pelaksanaannya.
"Saya selalu menantang masyarakat dalam membangun daerah ini, pemerintah berupaya mendorong sehingga apa yang mereka targetkan akan dicapai lebih serius dan bisa berhasil baik," lanjut Bupati Nelson.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016