Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku siap hadir bila ada panggilan dari Polda setempat, untuk mengklarifikasi laporan dilakukan mantan Bupati Bulukumba, Sulawesi Selatan, Zainudin Hasan atas dugaan pencemaran nama baik.

"Saya sebagai warga negara yang baik dan taat hukum, akan memenuhi panggilan Polda Gorontalo, manakala jelas kasus apa yang dilaporkan," kata Rusli, Selasa.

Ia mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui sama sekali jika dirinya dilaporkan oleh Zainudin Hasan atas dugaan pencemaran nama baik, pihaknya baru tahu jika ada laporan ke Polda Gorontalo dari rekan-rekan media.

"Kasus apa yang dilaporkan, saya sama sekali belum tahu," ujarnya.

Dijelaskannya bahwa terkait hubungannya dengan Zainudin Hasan yang juga mantan Bupati Pohuwato, sejauh ini baik-baik saja, bahkan dirinya sudah meluangkan waktu untuk melakukan pertemuan atas keinginan dari Zainudin Hasan bertemu dengan dirinya.

Ketika disinggung perihal postingan pada grup "Sahabat RH" melalui aplikasi "Whatsapp" atas nama Rusli Habibie, yang dianggap sebagai pencemaran, pihaknya sama sekali belum tahu postingan tersebut kapan terjadi.

Mengingat dirinya memiliki ratusan grup Whatsapp, mulai dari urusan politik hingga urusan lingkungan dan sosial kemasyarakatan lainya.

"Saya banyak diundang oleh berbagai kominitas masyarakat untuk ikut bergabung dalam grup mereka, jadi setiap hari ada ratusan postingan yang masuk," jelasnya.

Namun dirinya mengimbau kepada semua bakal calon kepala daerah yang akan ikut pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo 2017, untuk tidak saling menghujat atau memprovokasi masyarakat, dengan menyampaikan bahwa pemimpin saat ini tidak bagus.

Ia berharap kepada bakal calon yang ingin sosialisasikan dirinya sebagai calon, silahkan sampaikan visi misi dan serta program dari masing-masing calon, dan biarkan masyarakat yang menilai.

"Apalagi sebagian bakal calon sudah pernah menjadi pemimpin di beberapa daerah lainya," ujarnya.

Sebelumnya, Zainudin Hasan telah melaporkan Rusli ke Polda terkait dugaan salah satu postingan di media sosial tentang perkataan `Wadala" yang artinya kuda dalam bahasa Indonesia.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016