Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Kabupaten Bone Bolango masih kekurangan tenaga penyuluh untuk sektor pertanian, padahal petani di daerah itu sangat membutuhkan pendampingan untuk mengenjot produksi hasil pertanian.

Sekretaris Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Bone Bolango, Ahmad Soleman mengungkapkan hingga tahun 2016, total penuyuluh hanya berjumlah 132 tenaga, khusus melayani 165 desa di seluruh kabupaten itu.

Untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjumlah 89 anggota, sementara tenaga harian lepas (THL) sebanyak 27 anggota dan sisanya 45 adalah tenaga honorer dengan upah minimum di bawah Provinsi, yakni Rp750 ribu/bulan.

"Itu tidak ideal, yang seharusnya satu penyuluh harus satu desa. Kalau kondisi sekrang ada yang satu penyuluh dapat dua desa," jelas Ahmad.

Ahmad menjelaskan, padahal keberadaan penyuluh sangat strategis dengan fungsi memberdayakan para petani agar tidak selamanya tergantung pada program pemerintah untuk meningkatkan kualitas hasil panen.

"Kalau para petani selamanya berharap pada program pemerintah, takutnya jadi manja dan tidak bisa mandiri," ucapnya.

Maka peran penyuluh adalah untuk membentuk pemikiran para petani serta mengajak mereka untuk selalu mandiri dengan apa yang sudah disediakan sumber daya alam di Bone Bolango.

"Karena kekuatan pangan yang ada di suatu daerah tergantung dari kemandirian dan kretifitas para petani dalam mengelolah lahannya dengan baik," katanya.

Ahmad berharap ke depan agar jumlah para penyuluh bisa bertambah. Semua itu kata Ahmad, untuk kepentingan para petani di Kabupaten Bone Bolango yang lebih baik lagi. 

Pewarta: Febriandy Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016