Menteri Agama Nasaruddin Umar terus melobi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al Rabiah agar kuota petugas haji Indonesia ditambah mengingat jumlah jamaah Indonesia yang besar.  

"Kalau kita hanya punya jumlah petugas seperti sekarang, satu pesawat rencananya hanya didampingi tiga petugas kloter (kelompok terbang). Bagaimana mungkin 400 orang atau 300 lebih, hanya dibimbing oleh tiga orang," ujar Menag di Jakarta, Rabu.

Saat ini kuota petugas haji Indonesia yang ditetapkan Arab Saudi hanya 2.210 orang. Jumlah itu berkurang setengahnya dari penyelenggaraan ibadah haji 2024.  

Tantangan apabila jumlah petugas haji berkurang yakni dalam membantu kelancaran bagi jamaah calon haji lanjut usia.  

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jamaah lansia dengan usia 65 tahun ke atas yang berhak melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 (sesuai urutan no porsi), jumlahnya lebih dari 42 ribu.

Selain itu, ada sekitar 10 ribu kuota prioritas yang juga dialokasikan bagi jamaah lansia pada musim haji tahun ini.  

Sebagian dari jamaah lansia, ada juga yang punya keterbatasan. Untuk keberhasilan mereka dalam berhaji, harus ada pendamping. Sementara kuota petugas haji Indonesia saat ini hanya 2.210.

"Belum lagi tadi pembagian gendernya laki-laki dan perempuan. Kan ga mungkin laki-laki melayani perempuan. Jadi harus ada. Ini poinnya yang laki-laki dan perempuan harus kita hitung kembali," kata dia.

Terkait info pembatasan usia 90 tahun ke atas, Menag berharap yang dijadikan patokan bukan usia, tapi syarat istithaah. Sebab, banyak juga jamaah dengan usia 90 tahun ke atas tapi kondisi fisiknya sehat dan mampu beraktivitas.

Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar beserta jajaran dan Badan Penyelenggara Haji melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi untuk menandatangani kerja sama operasional penyelenggaraan haji 2025.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag terus lobi Menhaj Saudi agar petugas haji Indonesia ditambah

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025