Amerika Serikat (AS) menegaskan tekadnya untuk memastikan Hamas “tak akan pernah lagi” memerintah Gaza menyusul kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok pejuang kemerdekaan Palestina itu.
 

Gencatan senjata yang disambut dengan gegap gempita oleh Rakyat Palestina itu merupakan buah dari lebih dari setahun perundingan intensif dengan Mesir, Qatar, dan AS sebagai mediator.

“Amerika Serikat berkomitmen untuk memastikan bahwa Hamas tidak akan pernah lagi memerintah Gaza,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan, Rabu.

“Saya dapat mengatakan dengan kepastian bahwa kembalinya Hamas memerintah Gaza akan menjadi hambatan mutlak bagi Israel,” katanya menambahkan.

Miller menjelaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata itu dimaksudkan untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan "hingga lebih dari 500 truk per hari" meskipun ia mencatat bahwa "hal ini tidak akan terjadi dalam semalam."

Dia menambahkan bahwa AS telah berkoordinasi dengan kelompok bantuan untuk memastikan kesiapan mereka meningkatkan bantuan setelah gencatan senjata dimulai pada Ahad (19/1).

Mengenai apakah pemerintahan Joe Biden atau Donald Trump yang layak mendapat penghargaan atas kesepakatan gencatan senjata ini, Miller mengatakan, “Kesepakatan gencatan senjata ini adalah inisiatif dari pemerintahan ini, dan pemerintahan ini telah melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk mendapatkan dukungan.”

Dia menyalahkan Hamas atas keterlambatan pencapaian kesepakatan gencatan senjata yang baru tercapai lima hari sebelum Presiden terpilih Donald Trump dilantik.

Kesepakatan itu awalnya diusulkan oleh Presiden Joe Biden pada Mei tahun lalu.

Miller juga mengatakan bahwa pembunuhan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza semakin memperlambat proses perundingan.

Dia menilai bahwa kolaborasi antara utusan Presiden Biden yang akan mengakhiri masa jabatannya, Brett McGurk, dan utusan Presiden terpilih Trump, Steve Witkoff -- yang duduk bersama di meja perundingan -- adalah hal yang “belum pernah terjadi sebelumnya.”

“Keterlibatan tim Presiden terpilih Trump sangatlah penting untuk menyelesaikan kesepakatan ini. Dan ini menjadi krusial karena, seperti yang saya katakan hari ini, masa jabatan pemerintahan ini akan berakhir dalam lima hari ke depan," katanya.

Sumber: Anadolu



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AS bertekad cegah Hamas kembali perintah Gaza pascagencatan senjata

Pewarta: Primayanti

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025