Gorontalo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas II Gorontalo mencatat sebanyak 1.438 gempa bumi terjadi di Provinsi Gorontalo dan sekitarnya pada tahun 2024.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas II Gorontalo Andri Wijaya Bidang di Gorontalo, Jumat mengatakan tahun 2024 menjadi tahun tantangan bagi Provinsi Gorontalo dalam menghadapi gempa bumi.
"Pada tahun 2024 terjadi 1.438 kali gempa dengan jumlah gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat Gorontalo berjumlah 22 kali," ucap dia.
Ia menjelaskan, wilayah yang paling banyak terdampak gempa bumi adalah Teluk Tomini yaitu 612 Kali, Kabupaten Pohuwato 134 kali dan Kabupaten Boalemo 72 Kali.
Untuk persentase kekuatan gempa bumi dengan magnitudo di bawah 3 sebesar 48 persen, diantara magnitudo 3 dan 5 sebesar 50,6 persen dan di atas magnitudo 5 yaitu 0,9 persen.
"Tidak ada korban jiwa pada kejadian gempa bumi pada tahun 2024, namun terjadi kerusakan infrastruktur yaitu tiga bangunan rusak ringan," ujar Andri.
Gempa bumi terbesar di Provinsi Gorontalo pada tahun 2024 terjadi pada 23 September dengan magnitudo 6,4. Tidak menimbulkan tsunami namun dirasakan hampir seluruh wilayah Provinsi Gorontalo.
Andri menjelaskan, upaya penanggulangan yang dilakukan yaitu BMKG melakukan sosialisasi gempa bumi dengan melakukan kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi tahun 2024 di Kota Gorontalo dan BMKG ke sekolah.
"BMKG juga melakukan pengamatan mikroseismik dan makroseismik untuk mengetahui tingkat kerusakan," ungkap dia.
Andri menambahkan, pihaknya memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keselamatan gempa, membangun infrastruktur tahan gempa dan meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana.