Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sebanyak 18 orang peserta tur bersepeda motor diduga terjebak di kawasan Perbukitan Bilato, Kabupaten Gorontalo sejak Rabu (26/10) akibat banjir bandang yang terjadi di wilayah tersebut.

"Suami saya termasuk dalam rombongan itu. Terakhir berkomunikasi dengan saya tadi pagi, katanya mereka ada di bukit Bilato. Ciri-ciri lokasinya ada dua rumah yang sudah terendam banjir sampai ke atap," kata warga Kelurahan Ipilo, Kota Gorontalo, Titin Tangahu saat dihubungi, Kamis.

Menurutnya rombongan terdiri dari lima orang perempuan dan 13 laki-laki, yang dalam kondisi kelelahan dan lapar. Para peserta tur tersebut tidak bisa melanjutkan perjalanan karena ketinggian air yang dapat mengancam keselamatan.

Ia menambahkan, rombongan melakukan tur ke Kabupaten Pohuwato sejak Senin (24/10) dan saat kembali melalui jalur yang sama ke Kota Gorontalo dihadang banjir akibat meluapnya sungai di Jembatan Tangkobu.

Rombongan kemudian terbagi dua, yang pertama mengambil jalan Trans Sulawesi dan rombongan kedua memilih jalur menuju Kecamatan Batudaa Pantai yang diketahui adalah wilayah perbukitan.

"Sampai saat ini mereka tak bisa lagi dihubungi. Kami berharap pemerintah menerjunkan tim evakuasi, karena beberapa di antaranya jatuh sakit," katanya.

Data sebelumnya menunjukkan Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo menjadi daerah yang paling parah terendam banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di wilayah tersebut sejak Selasa (25/10) dengan ketinggian air mencapai dua meter di beberapa lokasi.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo di Gorontalo, Kamis, mengatakan kondisi terakhir dari sepuluh kecamatan yang dilanda banjir menunjukkan Kecamatan Bilato menjadi lokasi yang paling parah dan masih tergenang banjir.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016