Gorontalo, (antaragorontalo) - Wali Kota Gorontalo Marten Taha memaparkan sejumlah masalah yang terjadi di wilayah itu ke Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Gorontalo Zudan Arif Fakhrulloh, saat melakukan kunjungan kerja perdana ke ibukota itu, Rabu.

Wali Kota mengatakan, persoalan pengangguran menjadi urusan penting yang harus ditangani secara optimal.

Sesuai data bahwa angka pengangguran di Kota Gorontalo yang mencapai 7,22 persen harus ditangani komprehensif dan diharapkan bisa turun setiap tahun, dengan membuka lapangan kerja baru dan program bantuan pelatihan tenaga kerja.

Selain pengangguran, masalah bencana banjir masih tetap menjadi ancaman bagi masyarakatnya. Meski dari tahun ke tahun luas wilayah yang terendam semakin berkurang.

Selain itu, Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan air bersih bagi seluruh warga Kota Gorontalo yang berjumlah 193,898 jiwa, nyatanya belum mampu diharapkan.

"Karena keterbatasan produksi air dan instalasi pengelolaan yang belum maksimal, jadi penyebabnya," ungkap Marten Taha pada laporan itu.

Bahkan fasilitas umum yang berada di kawasan perumahan warga, turut dipaparkan Marten Taha. Sebab dalam temuannya, fasilitas itu tidak memadai dan jumlahnya yang minim.

"Fasilitas sosial juga sangat kurang di kawasan perumahan warga," ungkapnya.

Marten mengungkap, Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terus digenjot keberadaanya, masih belum memenuhi batas minimal yakni 30 persen dari luas Kota Gorontalo sebesar 79,03 kilo meter persegi.

Sementara yang terakhir ia paparkan, yakni pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah, karena sekarang ada lebih dari 160 jabatan struktural.

Dengan semua persoalan daerah itu, Marten berharap agar bisa cepat diselesaikan dengan tanpa melanggar aturan yang ada. 

Pewarta: Febriandy Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016