Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Staf Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Laut (BPSPL) Makassar, Yasher Sakita mengatakan, terumbu karang yang berada di sekitar Wisata Hiu Paus Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Gorontalo, terancam mati.

Pihaknya melakukan pemantauan terumbu karang di sekitar lokasi dan hasilnya menunjukkan tingginya pemutihan karang yang disebabkan kelimpahan jumlah populasi hewan pemakan karang, yakni Acanthaster planci atau COTs, katanya di Gorontalo, Rabu.

Pada stasiun pengamatan, kata dia, tingkat pemutihan karang termasuk dalam kategori banyak memutih atau sekitar 75 persen, dengan kelimpahan COTs 42 individu dalam transek 100x5 meter.

"Kondisi ini tentunya akan mengancam keberadaan terumbu karang hidup yang ada di Desa Botubarani. Hewan ini harus segera diangkat secepatnya dari karang, agar terumbu tidak mati," ujarnya.

Yasher yang pernah meneliti hewan tersebut, mengungkapkan bahwa COTs termasuk predator terumbu karang yang selektif dan berperan dalam mengontrol jenis karang yang memiliki kecepatan pertumbuhan yang tinggi.

Fenomena ini merupakan bagian dari ekologi alami (natural ecology) dalam ekosistem terumbu karang.

Pada kondisi normal, spesies ini bersifat nocturnal dan secara selektif mengkonsumsi jenis karang tertentu tanpa memangsa koloni karang secara utuh.

Jika populasi COTs menyebabkan terjadinya peningkatan kompetisi perolehan makan dan mengakibatkan lebih banyak lagi jenis karang yang dimakan, maka kondisi ini merupakan salah satu indikasi terjadinya "outbreaks".

"Dalam kondisi seperti ini, spesies dapat menjadi ancaman besar terhadap ekosistem terumbu karang dan sangat mudah ditemukan meskipun siang hari," katanya.

Tingkat kerusakan terumbu karang pada saat outbreaks dapat mencapai 50-90 persen.


Pewarta: Debby

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016