Inggris mengungkapkan lebih dari 30 negara akan terlibat dalam "koalisi sukarela" guna membantu mengakhiri perang di Ukraina, menurut laporan media pada Senin (17/3).

"Inggris memperkirakan lebih dari 30 negara akan terlibat dalam koalisi sukarela," kata juru bicara Perdana Menteri Keir Starmer, seperti dikutip Sky News.

Pada Sabtu, para pemimpin dari 26 negara berkumpul dalam pertemuan virtual yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Inggris setelah Ukraina menerima kesepakatan gencatan senjata selama 30 hari.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, dan Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Mark Rutte termasuk di antara peserta pertemuan tersebut.

Namun, juru bicara pemerintah tidak mengungkapkan negara mana saja yang telah bergabung dalam koalisi sejak pertemuan virtual pada Sabtu (15/3).

"Setiap negara akan memiliki peran yang berbeda," ujar juru bicara tersebut, seraya menambahkan bahwa kontribusi tidak hanya sebatas pengiriman pasukan, tetapi juga dalam bentuk lainnya.

Sementara itu, para pemimpin militer dijadwalkan bertemu pada Kamis (20/3) untuk membahas "tahap operasional berikutnya" dalam melindungi Ukraina sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian, jika kesepakatan damai dengan Rusia dapat dicapai.

Para pemimpin dari Australia, Belgia, Bulgaria, Kanada, Ceko, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Islandia, Italia, Latvia, Lituania, Luksemburg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Spanyol, Swedia, Turki, Ukraina, dan Inggris turut serta dalam pertemuan virtual pada Sabtu.

Sumber: Anadolu

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Inggris: lebih dari 30 negara 'Koalisi Sukarela' akan bahas Ukraina

Pewarta: Primayanti

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025