Gorontalo, 2/2 (Antara) - Sebanyak 50 fotografer tergabung dalam Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG) promosikan pakaian adat setempat melalui sesi pemotretan foto "Biliu Da`a" di rumah adat Dulohupa.

Sekretaris MFG Indra Dunggio di Gorontalo, Sabtu mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut adalah mengenalkan ke publik secara visual pakaian tradisional Gorontalo.

Menurut dia dokumentasi pakaian adat tradisional Gorontalo yang identik dengan warna kuning, merah, hijau dan ungu ini masih kurang dikenal oleh khalayak ramai, baik di Provinsi Gorontalo maupun secara nasional.

"Kami mencoba untuk mengabadikan pakaian adat ini dalam karya fotografi dan mempromosikannya," kata Indra.

Sementara itu, salah seorang fotografer yang mengikuti acara tersebut, Idham Ali mengatakan, kegiatan di maksud sangatlah positif dan edukatif.

Pakaian tradisional merupakan salah satu ciri dari sebuah daerah dan dia berharap semoga hasil dari kegiatan tersebut dapat diarsipkan dan di promosikan sehingga dengan mudah dapat diketahui masyarakat luas.

"Dengan kegiatan ini kita dapat membantu masyarakat agar tahu dan mengenal pakaian adat tradisional Gorontalo," kata Idham.

Kepala Seksi Promosi Dinas pariwisata Provinsi Gorontalo, Salihun Ishak mengatakan, dengan adanya sesi pemotretan pakaian adat Gorontalo ini, akan mencetak hasil positif sekaligus akan memperbaharui data yang selama ini minim dikenal luas.

"Selama ini baju adat yang tercantum di beberapa museum maupun data lainnya adalah baju adat Sulawesi Utara, bukan baju adat Gorontalo, " ucap Salihun.

Masyarakat Fotografi Gorontalo merupakan salah satu perkumpulan para pencinta fotografi yang selalu mengangkat tema kebudayaan dan lokalitas Provinsi Gorontalo.

Dan pada seri pemotretan ini pakaian adat di kenakan oleh "Nou dan Uti" Provinsi Gorontalo terpilih tahun 2012. ( Wahiyudin Mamonto )

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013