Tondano, Minahasa (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menyampaikan pesan persaudaraan dan perdamaian dalam perayaan Natal
Bersama Nasional 2016 di Gedung Wale Ne Tou Tondano, Kelurahan Sasaran,
Tondano Utara, Minahasa, Sulawesi Utara.
"Dalam pesan Natal bersama ini dengan penuh suka cita, mari kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena gembala umat mengingatkan kita semua untuk memperkuat persaudaraan dan cinta anak bangsa. Torang samua basudara," kata Presiden dalam pidatonya, Selasa.
Presiden, yang dalam acara itu didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, mengatakan bahwa dalam Natal bersama semua diajak kembali untuk menghayati nilai-nilai perdamaian sejati.
Perdamaian, menurut Presiden Jokowi, adalah kekuatan besar bangsa Indonesia, perdamaian yang lahir apabila seluruh elemen bangsa menghayati Pancasila.
"Apabila kita mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, perdamaian sejati dan kecintaan pada bangsa itulah arti nilai-nilai spiritualitas Natal," kata Presiden.
Presiden mengatakan semua orang dipanggil untuk mewujudkan iman melalui perbuatan yang nyata bagi sesama, bagi negara, bagi bangsa Indonesia.
Semua elemen dipanggil, menurut Presiden Jokowi, untuk bekerja keras, bahu-membahu, bergotong royong untuk membangun Indonesia untuk menjadikan Indonesia yang maju, yang penuh suka cita, yang berdaulat, yang mandiri, yang berkepribadian.
"Kita semua dipanggil untuk membuka hati pada pesan keselamatan agar kita mencintai perdamaian, agar kita memeluk yang kecil, agar kita memeluk yang lemah, agar kita memeluk yang miskin. Kita bersyukur bahwa merayakan Natal dalam keluarga besar bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam agama, suku, tradisi, latar belakang politik. Namun, kita disatukan oleh semangat Bhinneka Tunggal Ika," kata Presiden.
Presiden menegaskan, sebagai warisan asli Nusantara, maka spirit Bhineka Tunggal Ika harus selalu dijaga dan dirawat bersama-sama.
Dalam kesempatan itu Presiden juga menyampaikan peresmian Bendungan Kuwil di Minahasa Utara dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6 di Tompaso, Minahasa.
"Ini patut kita syukuri bersama. Semoga bermanfaat bagi Sulawesi Utara," demikian Presiden Joko Widodo.
Acara itu juga dihadiri, antara lain mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Wakil Ketua MPR RI EE Mangindaan, Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, sejumlah menteri Kabinet Kerja, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, serta para bupati/wali kota di Sulawesi Utara.
Lebih dari 16.000 orang mengikuti perayaan Natal Bersama Nasional tersebut, dan mereka sangat antusias menyambut kedatangan Presiden Jokowi karena terus berebut untuk mendekat dan bersalaman, serta berusaha untuk berfoto bersama.
Setelah menghadiri acara tersebut, Presiden menuju Bandara Sam Ratulangi di Kota Manado dengan berkendara mobil untuk melanjutkan kunjungan kerja menggunakan pesawat kepresidenan menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
"Dalam pesan Natal bersama ini dengan penuh suka cita, mari kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena gembala umat mengingatkan kita semua untuk memperkuat persaudaraan dan cinta anak bangsa. Torang samua basudara," kata Presiden dalam pidatonya, Selasa.
Presiden, yang dalam acara itu didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, mengatakan bahwa dalam Natal bersama semua diajak kembali untuk menghayati nilai-nilai perdamaian sejati.
Perdamaian, menurut Presiden Jokowi, adalah kekuatan besar bangsa Indonesia, perdamaian yang lahir apabila seluruh elemen bangsa menghayati Pancasila.
"Apabila kita mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, perdamaian sejati dan kecintaan pada bangsa itulah arti nilai-nilai spiritualitas Natal," kata Presiden.
Presiden mengatakan semua orang dipanggil untuk mewujudkan iman melalui perbuatan yang nyata bagi sesama, bagi negara, bagi bangsa Indonesia.
Semua elemen dipanggil, menurut Presiden Jokowi, untuk bekerja keras, bahu-membahu, bergotong royong untuk membangun Indonesia untuk menjadikan Indonesia yang maju, yang penuh suka cita, yang berdaulat, yang mandiri, yang berkepribadian.
"Kita semua dipanggil untuk membuka hati pada pesan keselamatan agar kita mencintai perdamaian, agar kita memeluk yang kecil, agar kita memeluk yang lemah, agar kita memeluk yang miskin. Kita bersyukur bahwa merayakan Natal dalam keluarga besar bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam agama, suku, tradisi, latar belakang politik. Namun, kita disatukan oleh semangat Bhinneka Tunggal Ika," kata Presiden.
Presiden menegaskan, sebagai warisan asli Nusantara, maka spirit Bhineka Tunggal Ika harus selalu dijaga dan dirawat bersama-sama.
Dalam kesempatan itu Presiden juga menyampaikan peresmian Bendungan Kuwil di Minahasa Utara dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6 di Tompaso, Minahasa.
"Ini patut kita syukuri bersama. Semoga bermanfaat bagi Sulawesi Utara," demikian Presiden Joko Widodo.
Acara itu juga dihadiri, antara lain mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Wakil Ketua MPR RI EE Mangindaan, Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, sejumlah menteri Kabinet Kerja, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, serta para bupati/wali kota di Sulawesi Utara.
Lebih dari 16.000 orang mengikuti perayaan Natal Bersama Nasional tersebut, dan mereka sangat antusias menyambut kedatangan Presiden Jokowi karena terus berebut untuk mendekat dan bersalaman, serta berusaha untuk berfoto bersama.
Setelah menghadiri acara tersebut, Presiden menuju Bandara Sam Ratulangi di Kota Manado dengan berkendara mobil untuk melanjutkan kunjungan kerja menggunakan pesawat kepresidenan menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016