Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Survei dilakukan Pusat Studi Politik dan Opini Publik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menempatkan pasangan Rusli Habibie-Idris Rahim memiliki tingkat elektabilitas tertinggi jika Pilkada digelar saat ini, yakni sekitar 22,58 persen.
Sementara pasangan Hana Hasanah Fadel-Tonny Junus tingkat elektabilitasnya sekitar 17,56 persen dan pasangan Zainuddin Hasan-Adhan Dambea sekitar 8,60 persen, dan survei ini hanya dilakukan di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
"Sementara pemilih yang belum memutuskan pilihannya sebanyak 12,72 persen, pemilih yang tidak tahu dan tidak menjawab sebesar 1,08 persen," kata Ramli Mahmud dari Pusat Studi Politik dan Opini Publik UNG saat melakukan konferensi pers, Selasa.
Namun yang lebih menarik, kata Ramli, yakni pemilih rahasia atau menyimpan pilihannya ada sekitar 37,46 persen.
Ramli menjelaskan, latar belakang survei yang dilakukan tersebut, yaitu sistem pemilihan kepala daerah saat ini memberikan kebebasan sepenuhnya bagi masyarakat pemilih untuk menentukan pasangan calon yang akan dipilih.
Di sisi lain, ketatnya kualifikasi kepesertaan pasangan calon menyebabkan tingginya derajat kompetisi pasangan calon peserta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo 2017 yang diikuti tiga pasangan calon.
"Membaca pergerakan sikap dan perilaku pemilih menggunakan metode survei menjadi penting untuk dilakukan dan disampaikan kepada khalayak, hasil survei tersebut dapat menjadi masukan bagi pasangan calon dan partai politik sebagai organisasi," katanya.
Pengukuran pendapat dan sikap publik dalam survei tersebut mencakup beberapa hal lain selain elektabilitas pasangan calon, antara lain, karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, agama, pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan.
Selain itu, tingkat partisipasi publik dalam Pilkada, akseptabilitas pasangan calon, preferensi politik, serta pemanfaatan media dan strategi kampanye.
"Jumlah sampel dalam survei ini adalah 560 responden dengan margin error 3 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen," kata Ramli.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Sementara pasangan Hana Hasanah Fadel-Tonny Junus tingkat elektabilitasnya sekitar 17,56 persen dan pasangan Zainuddin Hasan-Adhan Dambea sekitar 8,60 persen, dan survei ini hanya dilakukan di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
"Sementara pemilih yang belum memutuskan pilihannya sebanyak 12,72 persen, pemilih yang tidak tahu dan tidak menjawab sebesar 1,08 persen," kata Ramli Mahmud dari Pusat Studi Politik dan Opini Publik UNG saat melakukan konferensi pers, Selasa.
Namun yang lebih menarik, kata Ramli, yakni pemilih rahasia atau menyimpan pilihannya ada sekitar 37,46 persen.
Ramli menjelaskan, latar belakang survei yang dilakukan tersebut, yaitu sistem pemilihan kepala daerah saat ini memberikan kebebasan sepenuhnya bagi masyarakat pemilih untuk menentukan pasangan calon yang akan dipilih.
Di sisi lain, ketatnya kualifikasi kepesertaan pasangan calon menyebabkan tingginya derajat kompetisi pasangan calon peserta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo 2017 yang diikuti tiga pasangan calon.
"Membaca pergerakan sikap dan perilaku pemilih menggunakan metode survei menjadi penting untuk dilakukan dan disampaikan kepada khalayak, hasil survei tersebut dapat menjadi masukan bagi pasangan calon dan partai politik sebagai organisasi," katanya.
Pengukuran pendapat dan sikap publik dalam survei tersebut mencakup beberapa hal lain selain elektabilitas pasangan calon, antara lain, karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, agama, pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan.
Selain itu, tingkat partisipasi publik dalam Pilkada, akseptabilitas pasangan calon, preferensi politik, serta pemanfaatan media dan strategi kampanye.
"Jumlah sampel dalam survei ini adalah 560 responden dengan margin error 3 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen," kata Ramli.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017