Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo menyalurkan bantuan kepada warga korban banjir di wilayah Kecamatan Kwandang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gorontalo Utara Nurdin Humolungo, Minggu di Gorontalo mengatakan bantuan berupa makanan siap saji, tikar, dan selimut telah disalurkan mengingat logistik tersebut paling dibutuhkan para korban banjir.
Banjir dengan ketinggian mencapai 50 senti meter, kata dia, merendam rumah warga di Desa Pontolo, khususnya di kompleks pembangunan jalan "by pass".
Banjir dipicu curah hujan yang tinggi lebih dari 5 jam pada Sabtu (21/2), serta saluran air yang dikerjakan pihak rekanan pemerintah daerah yang tidak bisa menampung air.
"Luapan air tak bisa dibendung, akibatnya 36 rumah warga di wilayah Pontolo, terendam banjir," ujarnya.
Hingga kini, kata Nurdin, BPBD masih fokus menyalurkan bantuan kepada korban banjir termasuk memfasilitasi korban yang mengalami kedinginan untuk mendapatkan perawatan di Puskesmas Molingkapoto.
Nurdin menyebut kabupaten ini tergolong daerah rawan banjir dan 14 titik utama tersebar di 11 kecamatan, masuk dalam wilayah paling rawan banjir.
"Curah hujan yang intens lebih dari lima jam, seringkali memicu terjadinya luapan sungai maupun sistem drainase, sehingga 14 titik tersebut tergolong wilayah rawan banjir, termasuk Desa Pontolo di Kecamatan Kwandang," ujar Nurdin.
Sedangkan wilayah rawan banjir rob yaitu Kecamatan Kwandang, Tomilito dan Ponelo Kepulauan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gorontalo Utara Nurdin Humolungo, Minggu di Gorontalo mengatakan bantuan berupa makanan siap saji, tikar, dan selimut telah disalurkan mengingat logistik tersebut paling dibutuhkan para korban banjir.
Banjir dengan ketinggian mencapai 50 senti meter, kata dia, merendam rumah warga di Desa Pontolo, khususnya di kompleks pembangunan jalan "by pass".
Banjir dipicu curah hujan yang tinggi lebih dari 5 jam pada Sabtu (21/2), serta saluran air yang dikerjakan pihak rekanan pemerintah daerah yang tidak bisa menampung air.
"Luapan air tak bisa dibendung, akibatnya 36 rumah warga di wilayah Pontolo, terendam banjir," ujarnya.
Hingga kini, kata Nurdin, BPBD masih fokus menyalurkan bantuan kepada korban banjir termasuk memfasilitasi korban yang mengalami kedinginan untuk mendapatkan perawatan di Puskesmas Molingkapoto.
Nurdin menyebut kabupaten ini tergolong daerah rawan banjir dan 14 titik utama tersebar di 11 kecamatan, masuk dalam wilayah paling rawan banjir.
"Curah hujan yang intens lebih dari lima jam, seringkali memicu terjadinya luapan sungai maupun sistem drainase, sehingga 14 titik tersebut tergolong wilayah rawan banjir, termasuk Desa Pontolo di Kecamatan Kwandang," ujar Nurdin.
Sedangkan wilayah rawan banjir rob yaitu Kecamatan Kwandang, Tomilito dan Ponelo Kepulauan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017