Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo mendorong para petani untuk meningkatkan produk pertanian organik di daerah itu.

"Petani di wilayah Kecamatan Anggrek dan Kwandang, sudah mampu membuktikan produk pertanian organik yaitu beras mengalami peningkatan signifikan dari produk anorganik," ujar Wakil Bupati Roni Imran, Selasa di Gorontalo.

Jika produksi beras anorganik rata-rata 5,5 ton/hektare, namun petani di dua wilayah tersebut, diantaranya di Desa Bulalo mampu memproduksi beras organik mencapai 9-10 ton/hektare.

Maka pemerintah daerah kata dia, sangat mendorong pengembangan dan peningkatan produksi produk organik.

Apalagi peluang pasarnya sangat tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Pemerintah Kabupaten pun diakui Wakil Bupati, telah mendapat tantangan dari Pemerintah Ehyme Jepang, untuk memproduksi beras organik yang harganya mencapai Rp150 ribu per kilo gram.

Tidak hanya itu, setelah menjalin kerja sama dengan pihak Universitas Ehyme Jepang, peluang ekspor produk pertanian organik juga terbuka.

Seperti permintaan terhadap produk ubi talas organik, bahkan produk perkebunan yaitu kapuk "Duyungo" sebagai bahan baku pembersih alat-alat dapur.

"Tidak tanggung-tanggung, kabupaten ini diharapkan mampu memenuhi permintaan pasar Jepang mencapai 1.000 ton/bulan untuk dua komoditas itu," ujarnya.

Wakil Bupati meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk berinovasi melakukan pendampingan, agar petani mampu meningkatkan produk pertanian organik sebab muaranya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017