Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Eko Marsoro mengatakan cabe rawit penyumbang inflasi terbesar di daerah tersebut pada Januari 2017, sebesar 0,34 persen.

"Cabe rawit termasuk dalam Kelompok Bahan Makanan, yang memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,8393 persen," katanya, Selasa.

Selain kelompok tersebut, inflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan indeks pada lima kelompok yakni makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,71 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,64 persen.

Sedangkan kelompok kesehatan menyumbang inflasi sebesar 0,06 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,84 persen.

Kelompok yang mengalami penurunan indeks atau deflasi yaitu sandang sebesar -0,02 persen.

Kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,78 pada bulan Desember 2016 menjadi 123,34 pada bulan Januari 2017 menyebabkan inflasi sebesar 1,28 persen.

Laju inflasi tahun kalender 2017 sebesar 1,28 persen dan inflasi "year on year" (Januari 2017 terhadap Januari 2016) sebesar 3,20 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Januari 2017 antara lain tepung beras, daging ayam kampung, telur, bensin, daging sapi, cabe rawit dan minyak goreng.

Sedangkan komoditas yang menurun harganya diantaranya bawang merah, bawang putih, kacang tanah, tuna dan gula pasir.

Dari 82 kota inflasi di Indonesia, semua kota mengalami inflasi. Inflasi bulanan tertinggi pada Januari 2017 terjadi di Kota Pontianak sebesar 1,82 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,09 persen.

Kota Gorontalo menempati urutan inflasi yang ke-21.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017