Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah petani jagung di Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato mengalami kerugian sejak musibah banjir melanda daerah itu Senin (6/3), yang mengakibatkan tanaman jagung siap panen hanyut terbawa arus banjir.

Puluhan hektare sawah di desa itu juga ikut terendam, hingga mengakibatkan tanaman padi yang berusia muda tak bisa diselamatkan oleh petani.

"Data total kerugian petani akibat banjir itu, masih menunggu laporan dari pemerintah kecamatan setempat," kata pejabat di Badan Penangguangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pohuwato, Ramon Abdjul, Selasa.

BPBD menyebutkan musibah banjir tersebut sempat merendam tiga kecamatan, yakni Kecamatan Marisa, Buntulia dan Patilanggio sekitarnya.

"Tinggi banjir bervariasi, sekitar 50 cm hingga satu meter," katanya.

Saat terjadi banjir, diakuinya, sebagian warga sempat dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi atau lokasi yang jauh dari banjir. Bahkan evakuasi hingga memakan waktu berjam-jam akibat arus air.

Sejak banjir melanda sekitar pukul 17.00 wita sore, evakuasi baru selesai dilakukan sekitar pukul 02.00 wita dini hari.

"Banjir diakibatkan hujan turun dengan intensitas tinggi dan waktu yang lama. Bahkan luapan air sungai juga turut menambah besar banjir yang merendam tiga kecamatan itu," katanya.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun kerugian diperkiran mencapai ratusan juta rupiah, karena merusak lahan pertanian dan hasil tani yang siap dijual.

BPBD berharap agar warganya terus waspada, karena hujan masih akan turun dalam beberapa waktu ke depan. Apalagi saat ini musim penghujan sangat sulit diprediksi.

"Kami harap juga warga bisa menjaga kesehatan, karena itu sangatlah penting. Jika ada keluhan maka disarankan langsung menuju ke pusat-pusat kesehatan untuk mendapat perawatan," tutupnya.

Pewarta: Febriandy Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017