Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menristekdikti M Nasir meluncurkan Gerakan Kampus Nusantara Mengaji di Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/3) malam.
Peluncuran yang dirangkai dengan acara peringatan Dies Natalis Ke-41 UNS itu sekaligus menandai deklarasi gerakan serupa di 40 kampus negeri seluruh Indonesia.
"Semoga Kampus Nusantara Mengaji menjadi solusi menangkal gerakan kekerasan yang selama ini semakin mengkhawatirkan," kata Nasir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Hadir dalam acara itu antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mantan Mendikbud Muhammad Nuh, Pendiri ESQ Ary Ginanjar, dan Rektor UNS Prof Ravik Karsidi.
Nasir menjelaskan Nusantara Mengaji sudah dilakukan secara rutin sejak 2016. Ia turut mendeklarasikan gerakan ini bersama beberapa tokoh seperti Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj dan KH Ahsin Sakho Muhammad di PTIQ Jakarta.
"Saya yakin dengan menghatamkan Al Quran dapat memperkuat mental mahasiswa serta meminimalkan gerakan radikalisme di kampus," ujar Nasir.
Dia pun menyampaikan apresiasi kepada Rektor UNS yang telah mengoordinasikan Gerakan Kampus Nusantara Mengaji kepada 40 kampus di seluruh Indonesia.
Mantan Mendikbud M Nuh mengungkapkan bahwa ide dasar Kampus Nusantara Mengaji adalah untuk memberikan penghargaan kepada anak-anak yang hafal Al Quran.
"Kita semua ingin memberikan penghargaan apa pun yang punya prestasi. Jika selama ini prestasi diukur oleh olimpiade-olimpiade, mengapa pihak terkait tidak mengakui prestasi menghafal Al Quran," kata dia.
Mahfud MD yang juga memberikan sambutan menambahkan bahwa mahasiswa sebaiknya tidak hanya mengembangkan aspek rasional, tapi juga harus mengasah keimanan dan spiritual.
Secara terpisah, Koordinator Nasional Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid berharap peluncuran Kampus Nusantara Mengaji dapat mengurangi radikalisme di kampus, mencegah tawuran antarmahasiswa, serta mengurangi berbagai kasus pergaulan bebas di kampus.
"Ini merupakan ikhtiar batin dan spiritual kita memperkuat bangunan intelektual kampus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Peluncuran yang dirangkai dengan acara peringatan Dies Natalis Ke-41 UNS itu sekaligus menandai deklarasi gerakan serupa di 40 kampus negeri seluruh Indonesia.
"Semoga Kampus Nusantara Mengaji menjadi solusi menangkal gerakan kekerasan yang selama ini semakin mengkhawatirkan," kata Nasir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Hadir dalam acara itu antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mantan Mendikbud Muhammad Nuh, Pendiri ESQ Ary Ginanjar, dan Rektor UNS Prof Ravik Karsidi.
Nasir menjelaskan Nusantara Mengaji sudah dilakukan secara rutin sejak 2016. Ia turut mendeklarasikan gerakan ini bersama beberapa tokoh seperti Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj dan KH Ahsin Sakho Muhammad di PTIQ Jakarta.
"Saya yakin dengan menghatamkan Al Quran dapat memperkuat mental mahasiswa serta meminimalkan gerakan radikalisme di kampus," ujar Nasir.
Dia pun menyampaikan apresiasi kepada Rektor UNS yang telah mengoordinasikan Gerakan Kampus Nusantara Mengaji kepada 40 kampus di seluruh Indonesia.
Mantan Mendikbud M Nuh mengungkapkan bahwa ide dasar Kampus Nusantara Mengaji adalah untuk memberikan penghargaan kepada anak-anak yang hafal Al Quran.
"Kita semua ingin memberikan penghargaan apa pun yang punya prestasi. Jika selama ini prestasi diukur oleh olimpiade-olimpiade, mengapa pihak terkait tidak mengakui prestasi menghafal Al Quran," kata dia.
Mahfud MD yang juga memberikan sambutan menambahkan bahwa mahasiswa sebaiknya tidak hanya mengembangkan aspek rasional, tapi juga harus mengasah keimanan dan spiritual.
Secara terpisah, Koordinator Nasional Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid berharap peluncuran Kampus Nusantara Mengaji dapat mengurangi radikalisme di kampus, mencegah tawuran antarmahasiswa, serta mengurangi berbagai kasus pergaulan bebas di kampus.
"Ini merupakan ikhtiar batin dan spiritual kita memperkuat bangunan intelektual kampus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017