Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo Abram Badu mengungkapkan isu penculikan anak di wilayah tersebut meresahkan orang tua siswa, sehingga mengakibatkan sejumlah sekolah cepat kosong sebelum jam pelajaran usai.

"Kemarin ada beberapa sekolah masih pukul 11 sudah kosong. Anak-anak siswa semuanya sudah dijemput orang tuanya, karena khawatir mendengar isu penculikan anak di sekolah," ujarnya saat Konferensi Pers, Selasa.

Diknas juga telah melakukan konfirmasi ke seluruh sekolah mengenai kebenaran isu tersebut, namun tak ada satupun kasus penculikan siswa yang terjadi di Kota Gorontalo.

Pihaknya juga bahkan mengecek siswa-siswa yang tidak hadir di sekolah, serta memastikan kepada orang tua masing-masing mengenai keberadaan anak di rumah.

Menanggapi isu tersebut, Diknas melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala sekolah dan kepala cabang dinas untuk memastikan tidak ada kasus penculikan serta meningkatkan pengawasan siswa di seluruh sekolah.

"Walaupun ini hanya isu, tapi kami akan memperketat pengawasan bekerjasama dengan kepolisian, satpol PP dan kesbangpol. Mudah-mudahan dengan demikian, bila ada masalah bisa segera ditindaklanjuti oleh pemda," tukasnya.

Ia juga mengimbau orang tua siswa bekerjasama dengan pihak sekolah dalam proses pengawasan, serta menyempatkan diri mengantar dan menjemput sendiri anak ke sekolah untuk memastikan keamanannya.

Sebelumnya, Pemda Kota Gorontalo melakukan konferensi pers untuk membantah isu penculikan siswa di SDN 87 Kota Gorontalo.

Wali Kota Gorontalo Marten Taha menyatakan kabar penculikan tersebut tidak benar dan meminta masyarakat tetap tenang dan waspada.

Namun, wali kota meminta guru untuk meningkatkan pengawasan anak didik di seluruh sekolah dan pengawasan orang tua saat anak di rumah.

Pewarta: Debby Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017