Jakarta (ANTARA GORONTALO) – Airbus Helicopter, bagian dari Airbus
Industrie, mengembangkan kerja sama dengan mitra Indonesianya, PT
Dirgantara Indonesia. Lingkup kerja sama itu dikembangkan hingga
mencakup pula dukungan dan layanan bagi armada helikopter pemerintah
Indonesia.
Baca juga: (Menristekdikti tinjau progres sertifikasi pesawat N219)
Baca juga: (Anggota DPR: tinjau ulang kerja sama DI-Airbus)
Baca juga: (DPR: manajemen BUMN industri strategis termasuk PT DI harus dibenahi)
Juga pada pijakan yang sudah ada terlebih dahulu seperti NAS330 Puma, NSP332 Super Puma
dan NBO-105, untuk untuk armada Kepresidenan Indonesia, TNI AU, TNI AD,
TNI AL, Kepolisian Indonesia, Badan SAR Nasional, dan pusat pelatihan
Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Disaksikan Menteri Negara untuk
Industri Perancis, Christophe Sirugue, Rabu (29/3), perjanjian itu
ditandatangani CEO Airbus Helicopters, Guillaume Faury, serta CEO dan
Direktur Utama PT DI, Budi Santoso.
Pernyataan
pers Airbus, diterima di Jakarta, Kamis, menyatakan, dalam perjanjian
ini, Airbus Helicopters dan PT DI akan bersama-sama mengembangkan
kemampuan dukungan dan layanan lokal yang mencakup pemeliharaan,
reparasi, dan overhaul bagi armada Airbus Helicopters di Indonesia.
“Indonesia
memainkan peran yang amat penting dalam tapak industri global Airbus
Helicopters. Pengembangan kerja sama dengan mitra terpercaya yang telah
lama bekerja sama dengan kami ini mencerminkan komitmen berkelanjutan
kami untuk berinvestasi di industri kedirgantaraan Indonesia,†kata
Faury.
“Kami pun senang melihat inisiatif made-in-Indonesia yang semakin mengakar seiring dengan langkah kami untuk terus memperkuat dukungan kami bagi pemerintah Indonesia.â€
“PT
DI sangat antusias untuk mengawali perjalanan baru bersama Airbus
Helicopters ini, yang memungkinkan kami untuk menawarkan rantai nilai
yang lengkap di Indonesia bagi TNI,†kata Santoso.
“Kami
juga senang dapat menjadi bagian dari kerja sama yang semakin kuat ini,
yang akan membantu mengembangkan kompetensi teknis Indonesia dalam
pemeliharaan helikopter.â€
Baca juga: (Menristekdikti tinjau progres sertifikasi pesawat N219)
Baca juga: (Anggota DPR: tinjau ulang kerja sama DI-Airbus)
Baca juga: (DPR: manajemen BUMN industri strategis termasuk PT DI harus dibenahi)
Kesepakatan bersama ini hasil dari nota kesepahaman yang ditandatangani dua tahun lalu.
Berbagai
perkembangan telah dicapai menyusul penandatanganan nota kesepahaman
itu, termasuk pemeliharaan yang telah berhasil dilakukan di Indonesia
bagi helikopter kepresidenan, tipe NAS-332 Super Puma, dengan dukungan Airbus Helicopters Indonesia.
Dalam
kurun waktu dua tahun itu, PT DI telah menjalankan reorganisasi proses
mereka secara masif untuk mengkonsolidasi seluruh kegiatan dukungan dan
layanan di bawah satu atap.
Mitra industri di
Indonesia ini juga akan diakui sebagai pusat penyelesaian dan pelayanan
Airbus Helicopters, apabila telah berhasil melalui audit kualitas dan
keamanan.
Kerja sama yang telah berlangsung selama
beberapa dekade antara Airbus Helicopters dan PTDI ini dimulai pada
dasawarsa '70-an, dengan lisensi yang diberikan kepada PT DI untuk
produksi helikopter NBO-105 dari Bolkow-Blohm, Jerman.
Saat ini, kedua perusahaan menjalankan kerja sama untuk 11 tipe helikopter berbeda, yaitu H225M, H215M, AS565 MBe Panther, AS365 N3+, H135, Fennec (AS550, AS555 dan AS350).
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017