Jakarta (ANTARA GORONTALO) – Airbus Helicopter, bagian dari Airbus Industrie, mengembangkan kerja sama dengan mitra Indonesianya, PT Dirgantara Indonesia. Lingkup kerja sama itu dikembangkan hingga mencakup pula dukungan dan layanan bagi armada helikopter pemerintah Indonesia.

Disaksikan Menteri Negara untuk Industri Perancis, Christophe Sirugue, Rabu (29/3), perjanjian itu ditandatangani CEO Airbus Helicopters, Guillaume Faury, serta CEO dan Direktur Utama PT DI, Budi Santoso.
 
Pernyataan pers Airbus, diterima di Jakarta, Kamis, menyatakan, dalam perjanjian ini, Airbus Helicopters dan PT DI akan bersama-sama mengembangkan kemampuan dukungan dan layanan lokal yang mencakup pemeliharaan, reparasi, dan overhaul bagi armada Airbus Helicopters di Indonesia.
 
“Indonesia memainkan peran yang amat penting dalam tapak industri global Airbus Helicopters. Pengembangan kerja sama dengan mitra terpercaya yang telah lama bekerja sama dengan kami ini mencerminkan komitmen berkelanjutan kami untuk berinvestasi di industri kedirgantaraan Indonesia,” kata Faury. 

“Kami pun senang melihat inisiatif made-in-Indonesia yang semakin mengakar seiring dengan langkah kami untuk terus memperkuat dukungan kami bagi pemerintah Indonesia.”
 
“PT DI sangat antusias untuk mengawali perjalanan baru bersama Airbus Helicopters ini, yang memungkinkan kami untuk menawarkan rantai nilai yang lengkap di Indonesia bagi TNI,” kata Santoso. 

“Kami juga senang dapat menjadi bagian dari kerja sama yang semakin kuat ini, yang akan membantu mengembangkan kompetensi teknis Indonesia dalam pemeliharaan helikopter.”
 
Baca juga: (Menristekdikti tinjau progres sertifikasi pesawat N219)

Baca juga: (Anggota DPR: tinjau ulang kerja sama DI-Airbus)

Baca juga: (DPR: manajemen BUMN industri strategis termasuk PT DI harus dibenahi)

Kesepakatan bersama ini hasil dari nota kesepahaman yang ditandatangani dua tahun lalu. 

Berbagai perkembangan telah dicapai menyusul penandatanganan nota kesepahaman itu, termasuk pemeliharaan yang telah berhasil dilakukan di Indonesia bagi helikopter kepresidenan, tipe NAS-332 Super Puma, dengan dukungan Airbus Helicopters Indonesia.
 
Dalam kurun waktu dua tahun itu, PT DI telah menjalankan reorganisasi proses mereka secara masif untuk mengkonsolidasi seluruh kegiatan dukungan dan layanan di bawah satu atap. 

Mitra industri di Indonesia ini juga akan diakui sebagai pusat penyelesaian dan pelayanan Airbus Helicopters, apabila telah berhasil melalui audit kualitas dan keamanan.
 
Kerja sama yang telah berlangsung selama beberapa dekade antara Airbus Helicopters dan PTDI ini dimulai pada dasawarsa '70-an, dengan lisensi yang diberikan kepada PT DI untuk produksi helikopter NBO-105 dari Bolkow-Blohm, Jerman. 

Saat ini, kedua perusahaan menjalankan kerja sama untuk 11 tipe helikopter berbeda, yaitu H225M, H215M, AS565 MBe Panther, AS365 N3+, H135, Fennec (AS550, AS555 dan AS350).

Juga pada pijakan yang sudah ada terlebih dahulu seperti NAS330 Puma, NSP332 Super Puma dan NBO-105, untuk untuk armada Kepresidenan Indonesia, TNI AU, TNI AD, TNI AL, Kepolisian Indonesia, Badan SAR Nasional, dan pusat pelatihan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017