Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ternyata praktik penjualan tiket melebihi kapasitas angkut pesawat terbang juga acap terjadi di Australia, bukan cuma di Amerika Serikat, sebagaimana terjadi pada penerbangan United Airlines di Bandara Internasional O’Hare, Chicago, Minggu lalu (9/4). Ahli penerbangan Australia berkomentar soal ini. 


Dalam laman abc.net.au, Selasa, dikatakan, praktik ini berdasarkan asumsi bahwa ada persentase tertentu calon pemakai jasa penerbangan yang tidak muncul di bandara hingga waktu terakhir pesawat terbang itu lepas-landas, alias batal terbang. Laman ini menyatakan, itu penjualan melebihi daya angkut atau jumlah kursi dalam satu penerbangan (overbooking) salah satu penyebab harga tiket pesawat terbang bisa dijual murah. 


Adapun jika ternyata semua pemakai jasa penerbangan —yang sudah membayar harga tiket di muka— datang, maka maskapai penerbangan meminta sukarelawan menyerahkan kursinya pada penerbangan itu; tentu dengan sejumlah kompensasi. 


Seorang pengacara pada Kantor Pengacara Shine di Australia, Thomas Janson, menyatakan, “Menjual lebih banyak dari daya angkut itu legal di Australia dan sayangnya dianggap normal saja.”


Penelitian oleh CHOICE menemukan, 21 persen penduduk Australia merasakan penundaan atau malah pembatalan penerbangan pada 2015, dan empat persen dari mereka dialihkan ke penerbangan berikut dikarenakan kelebihan penjualan tiket ketimbang daya angkut ini. 


“Menurut undang-undang konsumen Australia, maskapai penerbangan harus memberi pelayanan yang baik kepada pemakai jasa penerbangan mereka,” kata juru bicara CHOICE, Tom Godfrey. Jika ternyata kesalahan ada pada maskapai penerbangan maka mereka harus menjadualkan Anda pada penerbangan berikut yang tersedia atau mengembalikan uang pembelian tiket. 


Menurut Janson, tiada kesamaan “hukum” atau aturan tentang ini. Laman abc.net.au mengurai kebijakan beberapa maskapai penerbangan besar Australia tentang ini. 


Qantas

Bagi Qantas, mereka akan menawarkan insentif bagi sukarelawan yang bersedia tidak terbang padahal sudah memiliki tiket. Mereka juga bisa membatalkan penerbangan satu atau lebih pemakai jasa penerbangan mereka yang telah memiliki tiket jika kemudian tidak ada sukarelawan itu. 


Virgin

Bagi Virgin, pemakai jasa penerbangan bisa dialihkan ke penerbangan berikut tanpa tambahan biaya apapun. Para pemakai jasa penerbangan itu juga akan diberikan voucher makan-minum jika mereka harus menunggu lebih dari dua jam di ruang tunggu. Jika penerbangan berikut itu adalah keesokan harinya maka mereka akan membayari kamar hotel, dan memberi 50 dolar Australia untuk makan mereka. 


Jetstar

Sedangkan Jetstar mempunyai kebijakan serupa juga, yaitu Anda akan dialihkan ke penerbangan berikut yang masih dalam toleransi ketibaan awal sebagaimana telah direncanakan Anda. Jetstar tidak memiliki kompensasi spesifik tentang kebijakan itu, kecuali bahwa Anda akan diberi formulir tentang ini. 


Menurut CHOICE, maskapai penerbangan Australia tidak baik dalam hal mengurusi pemakai jasa mereka yang tertimpa hal ini karena kelebihan penjualan tiket ketimbang daya angkut. Dia membandingkan dengan yang terjadi pada Uni Eropa. 


Menurut CHOICE, jika pemakai jasa penerbangan eks kelebihan penjualan tiket ini tiba lebih dari tiga jam ketimbang jadual seharusnya maka dia akan diberi kompensasi sebesar 900 dolar Amerika Serikat. Hal ini tidak berlaku jika ada penyebab di luar  kendali, semisal cuaca buruk. 


Selain uang sejumlah itu, mereka akan mendapatkan makan gratis, dua kali panggilan telefon dan email tanpa biaya, dan kamar hotel jika diperlukan. 


(Baca juga: Penumpang United Airlines diseret turun dari pesawat terbang)

Penerjemah: Ade Marboen

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017