Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-26, dengan tema besar "Peran Strategis Dharma Wanita Persatuan dalam Pendidikan Anak Bangsa untuk Indonesia Emas 2045". DWP BPS Kabupaten Gorontalo melaksanakan program "DWP Mengajar Tahun 2025". Tahun 2024 DWP menggelar program ini untuk anak sekolah dasar. Tahun ini, DWP menyasar anak remaja di SMA/MA.
Sebanyak 120 siswa-siswi SMAN 2 Limboto antusias berkumpul di Aula mengikuti penyuluhan bertajuk "Remaja Tangguh: Mengenali, Mencegah, dan Melawan Kejahatan Seksual dan Perundungan" . Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (15/12) ini bertujuan untuk memantik kesadaran dan ketangguhan generasi muda Gorontalo dari ancaman kekerasan fisik maupun psikis yang bisa mengintai mereka dimana saja, termasuk di lingkungan sekolah dan media sosial.
Ketua DWP, Asriyati Nadjamuddin, M.Pd, dalam sambutannya menekankan bahwa peran perempuan, khususnya anggota DWP, sangat strategis dalam memastikan anak bangsa tumbuh di lingkungan yang sehat secara mental. "Menuju Indonesia Emas 2045, kita tidak hanya butuh anak-anak yang cerdas secara akademik, tapi juga anak-anak yang tangguh secara karakter. Melalui program DWP Mengajar, kami hadir untuk memastikan siswa-siswi kita mampu mengenali ancaman dan berani melawan segala bentuk kejahatan seksual maupun perundungan (bullying)," tegas Asriyati.
Asriyati juga menegaskan bahwa sekolah harus menjadi 'rumah kedua' yang aman bagi siswa untuk berekspresi tanpa rasa takut. Selain DWP kampanye tentang Don`t Do Sexting pada siswa, penyuluhan ini juga menghadirkan konselor Sahabat Anak, Perempuan dan Keluarga (SALAMPUAN) selaku mitra DWP BPS Kabupaten Gorontalo, Sitti Rojiyah Nur Insyirah Puhi, M.Psi, Psikolog, sebagai salah satu narasumber. Dalam paparannya, ia membedah batasan-batasan perilaku yang masuk dalam kategori pelecehan dan bagaimana dampak traumatis dari tindakan perundungan.
"Remaja harus tahu mana sentuhan yang boleh dan tidak boleh, serta memahami bahwa bullying bukan sekadar bercanda, tapi tindakan yang bisa merusak masa depan seseorang. Kita ingin menciptakan 'Remaja Tangguh' yang tidak hanya melindungi dirinya sendiri, tapi juga berani menjadi pelapor dan penolong bagi temannya," jelas Sitti Rojiyah di hadapan para siswa.
Kegiatan ini disambut hangat oleh pihak SMAN 2 Limboto dalam hal ini Wakil Kepala Sekolah Ibu Holiyana J. Husain, M.Pd. Dalam sambutannya, Holiyana berterima kasih kepada BPS Kabupaten Gorontalo yang telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi pengetahuan terkait Statistik maupun Bagaimana Menjadi Remaja Tangguh. Dalam kesempatan ini pula DWP BPS Gorontalo menyerahkan Buku Saku Tentang Pencegahan Kekerasan Berbasis Online.
Program "DWP Mengajar 2025" ini diharapkan menjadi pemantik kesadaran kolektif bagi seluruh elemen pendidikan di Gorontalo untuk lebih peduli terhadap isu perlindungan anak, sejalan dengan komitmen DWP dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berintegritas.
Editor : Debby H. Mano
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025