Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) memamerkan foto puluhan jenis burung migran, yang terpantau sering singgah di Danau Limboto untuk mencari makan dan berbiak, Selasa.
Foto burung tersebut di antaranya Berkik Ekor Lidi (Gallinago stenur), Berkik Kembang Besar (Rostratula benghalensis
), Gajahan Kecil (Numenius minutus),Trinil (Kaki Merah (Tringa totanus), Kedidi Ekor Tajam (Calidris acuminata), Pecuk Ular Asia (Anhinga melanogaster) dan Terik Asia (Glareola maldivarum).
Foto-foto karya anggota BIOTA Idham Ali, Rosyid Azhar dan Danny Rogi tersebut dipamerkan di Sport Centre Limboto dan Pentadio Resort Kabupaten Gorontalo, sejak tanggal 7-9 Mei 2017 dalam rangka Hari Migrasi Burung Dunia atau World Migratory Bird Day (WMBD).
"Burung-burung ini memiliki arti penting bagi keseimbangan ekosistem. Danau Limboto menyediakan makanan yang berlimpah, sehingga burung yang sedang bermigrasi memilih kawasan ini sebagai tempat persinggahan," kata anggota BIOTA, Iwan Hunowu.
Iwan yang bekerja sebagai Program Manager Wild Conservation Society di Sulawesi ini, bersama pegiat lingkungan lainnya yang tergabung dalam BIOTA aktif mengkampanyekan pelestarian burung penetap dan burung migran di danau tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, melestarikan burung dan satwa lainnya di kawasan tersebut, juga berarti menjaga habitatnya dari kerusakan dan kepunahan Danau Limboto.
Salah seorang pengunjung pameran, Hendra Gunawan mengaku tertarik dengan sajian foto-foto burung tersebut karena selama ini belum pernah mengamatinya langsung di danau.
"Dulu saya pernah meneliti burung di hutan saat skripsi, tapi baru sekarang saya tahu bahwa Danau Limboto dihuni oleh puluhan jenis burung pendatang. Ini menjadi informasi penting bagi masyarakat," ujarnya.
Para pengunjung pameran tersebut adalah masyarakat umum, fotografer, siswa, mahasiswa, PNS, anggota TNI hingga instansi yang terkait dengan lingkungan.
BIOTA merupakan perkumpulan pemerhati dan penggiat lingkungan yang tertarik pada pelestarian keanekaragaman hayati di Gorontalo.
Sejak tahun 2013, perkumpulan ini mulai aktif mengumpulkan data dan dokumentasi foto terkait burung endemik, burung migran dan satwa lain di sejumlah habitat seperti Danau Limboto, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Suaka Margasatwa Nantu dan Cagar Alam Panua.
BIOTA mencatat lebih dari 25 jenis burung penetap yang mendiami kawasan danau, serta lebih dari 35 jenis burung migran yang memilih Danau Limboto sebagai tempat persinggahan.
Burung migran datang dari belahan bumi utara, seperti Rusia dan China dan singgah untuk makan dan berbiak di Danau Limboto. Puncak tertinggi kedatangan burung migran berada pada setiap pertengahan hingga akhir tahun.
Tahun 2017 BIOTA menggelar WMBD dengan dukungan dari Sekretariat East Asian Australasian Flyway Partnership (EAAFP), yang beranggotakan negara-negara di Asia Pasifik.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Foto burung tersebut di antaranya Berkik Ekor Lidi (Gallinago stenur), Berkik Kembang Besar (Rostratula benghalensis
), Gajahan Kecil (Numenius minutus),Trinil (Kaki Merah (Tringa totanus), Kedidi Ekor Tajam (Calidris acuminata), Pecuk Ular Asia (Anhinga melanogaster) dan Terik Asia (Glareola maldivarum).
Foto-foto karya anggota BIOTA Idham Ali, Rosyid Azhar dan Danny Rogi tersebut dipamerkan di Sport Centre Limboto dan Pentadio Resort Kabupaten Gorontalo, sejak tanggal 7-9 Mei 2017 dalam rangka Hari Migrasi Burung Dunia atau World Migratory Bird Day (WMBD).
"Burung-burung ini memiliki arti penting bagi keseimbangan ekosistem. Danau Limboto menyediakan makanan yang berlimpah, sehingga burung yang sedang bermigrasi memilih kawasan ini sebagai tempat persinggahan," kata anggota BIOTA, Iwan Hunowu.
Iwan yang bekerja sebagai Program Manager Wild Conservation Society di Sulawesi ini, bersama pegiat lingkungan lainnya yang tergabung dalam BIOTA aktif mengkampanyekan pelestarian burung penetap dan burung migran di danau tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, melestarikan burung dan satwa lainnya di kawasan tersebut, juga berarti menjaga habitatnya dari kerusakan dan kepunahan Danau Limboto.
Salah seorang pengunjung pameran, Hendra Gunawan mengaku tertarik dengan sajian foto-foto burung tersebut karena selama ini belum pernah mengamatinya langsung di danau.
"Dulu saya pernah meneliti burung di hutan saat skripsi, tapi baru sekarang saya tahu bahwa Danau Limboto dihuni oleh puluhan jenis burung pendatang. Ini menjadi informasi penting bagi masyarakat," ujarnya.
Para pengunjung pameran tersebut adalah masyarakat umum, fotografer, siswa, mahasiswa, PNS, anggota TNI hingga instansi yang terkait dengan lingkungan.
BIOTA merupakan perkumpulan pemerhati dan penggiat lingkungan yang tertarik pada pelestarian keanekaragaman hayati di Gorontalo.
Sejak tahun 2013, perkumpulan ini mulai aktif mengumpulkan data dan dokumentasi foto terkait burung endemik, burung migran dan satwa lain di sejumlah habitat seperti Danau Limboto, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Suaka Margasatwa Nantu dan Cagar Alam Panua.
BIOTA mencatat lebih dari 25 jenis burung penetap yang mendiami kawasan danau, serta lebih dari 35 jenis burung migran yang memilih Danau Limboto sebagai tempat persinggahan.
Burung migran datang dari belahan bumi utara, seperti Rusia dan China dan singgah untuk makan dan berbiak di Danau Limboto. Puncak tertinggi kedatangan burung migran berada pada setiap pertengahan hingga akhir tahun.
Tahun 2017 BIOTA menggelar WMBD dengan dukungan dari Sekretariat East Asian Australasian Flyway Partnership (EAAFP), yang beranggotakan negara-negara di Asia Pasifik.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017