Gorontalo,(ANTARA GORONTALO) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Gorontalo melepasliarkan sebanyak 130 ekor tukik (anak penyu) di Pantai Leato Selatan, Kota Gorontalo, Jumat.

Kepala Seksi BKSDA Syamsudin Hadju mengatakan pelepasliaran tersebut merupakan bagian dari tugas BKSDA menyosialisasikan tukik sebagai satwa yang dilindungi.

"Kegiatan ini juga merupakan bentuk pelestarian dan menjaga populasi dari tukik agar selalu terjaga," ujarnya

Ia mengungkapkan di beberapa tempat di Provinsi Gorontalo masih ada masyarakat yang mengonsumsi maupun menjual penyu.

"Oleh karena itu, kegiatan pelepasliaran tukik ini adalah salah satu cara kami memperkenalkan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga satwa dan habitat penyu," jelasnya.

Sosialisasi menjaga satwa yang dilindungi tersebut, lanjutnya, dilakukan bersama pihak pemerintah provinsi dan pemerintah kota/ kabupaten di daerah tersebut.

Menurutnya Gorontalo memiliki sejumlah lokasi yang menjadi tempat penyu bertelur, namun yang mendapatkan penanganan baru di Pulau Raja dan Pulau Popaya Kabupaten Gorontalo Utara dan Cagar Alam Panua di Kabupaten Pohuwato.

Telur-telur penyu di wilayah tersebut diisolasi dari alam dan ditangkarkan oleh petugas, dan dilepasliarkan setelah cukup umur.

Ia juga mengungkapkan bahwa menurut masyarakat sekitar Pantai Leato Selatan masih ada penyu yang datang untuk bertelur di sekitar permukiman warga.

Kegiatan pelepasliaran tukik tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Gorontalo yang dirangkaikan dengan peluncuran objek wisata bahari dan Pantai Leato Selatan.

Pewarta: Debby Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017