Gorontalo, (Antara) - Sejumlah warga di Kabupaten Bone Bolango mengharapkan pihak pemerintah kabupaten setempat segera sosialisasikan manfaat kartu identitas anak (KIA), yang segera diluncurkan di tengah masyarakat.
"Kami sering mendengar anak-anak kami akan dibuatkan KIA, kami ingin tahu caranya seperti apa," kata Lina, salah satu warga setempat, Minggu.
Menurutnya, apakah KIA nantinya bisa berfungsi seperti kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP), yang bisa dipakai dimanapun berada.
Kemudian apakah pengurusan KIA nanti akan dibebankan biaya atau gratis, karena ibu rumah tangga ini mengaku memiliki tiga anak yang masih di bawah 17 tahun.
Sementara seorang warga lainnya, Dedy, mengharapkan KIA yang diperuntukan bagi anak-anak di daerah itu, sebaiknya diintegrasikan dengan pelayanan sosial lainnya, seperti kartu kesehatan melalui BPJS maupun kartu pendidikan, sehingga memudahkan dalam pelayanan.
"Namun ada baiknya kami menunggu sosialisasi duru dari pihak Pemkab," jelasnya singkat.
Sebelumnya Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Bone Bolango, Musa Yasin, mengatakan kemungkinan peluncuran itu berlangsung di akhir bulan Ramadhan, mengingat sejumlah sekolah yang belum beraktifitas.
"Kami akan melakukan sosialisasi kepada pelajar, guru serta orang tua untuk memperkenalkan KIA," katanya belum lama ini.
Terkait jumlah pencetakan KIA, Musa mengaku masih menunggu regulasi dari pemerintah pusat, sebab merekalah pemilik program tersebut.
Ia menjelaskan, KIA berfungsi seperti KTP, namun KIA lebih khusus kepada warganya yang belum wajib mendapatkan KTP atau usia dari nol hingga sehari sebelum 17 tahun.
Dengan begitu ia meminta dukungan dari para orang tua, karena KIA sendiri adalah kebutuhan anak-anak mereka untuk keperluan administrasi negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Kami sering mendengar anak-anak kami akan dibuatkan KIA, kami ingin tahu caranya seperti apa," kata Lina, salah satu warga setempat, Minggu.
Menurutnya, apakah KIA nantinya bisa berfungsi seperti kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP), yang bisa dipakai dimanapun berada.
Kemudian apakah pengurusan KIA nanti akan dibebankan biaya atau gratis, karena ibu rumah tangga ini mengaku memiliki tiga anak yang masih di bawah 17 tahun.
Sementara seorang warga lainnya, Dedy, mengharapkan KIA yang diperuntukan bagi anak-anak di daerah itu, sebaiknya diintegrasikan dengan pelayanan sosial lainnya, seperti kartu kesehatan melalui BPJS maupun kartu pendidikan, sehingga memudahkan dalam pelayanan.
"Namun ada baiknya kami menunggu sosialisasi duru dari pihak Pemkab," jelasnya singkat.
Sebelumnya Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Bone Bolango, Musa Yasin, mengatakan kemungkinan peluncuran itu berlangsung di akhir bulan Ramadhan, mengingat sejumlah sekolah yang belum beraktifitas.
"Kami akan melakukan sosialisasi kepada pelajar, guru serta orang tua untuk memperkenalkan KIA," katanya belum lama ini.
Terkait jumlah pencetakan KIA, Musa mengaku masih menunggu regulasi dari pemerintah pusat, sebab merekalah pemilik program tersebut.
Ia menjelaskan, KIA berfungsi seperti KTP, namun KIA lebih khusus kepada warganya yang belum wajib mendapatkan KTP atau usia dari nol hingga sehari sebelum 17 tahun.
Dengan begitu ia meminta dukungan dari para orang tua, karena KIA sendiri adalah kebutuhan anak-anak mereka untuk keperluan administrasi negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017