"Saya mengapresiasi kegiatan fasilitasi implementasi PONED bagi kabupaten/kota," kata Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki di Kota Gorontalo, Selasa, saat membuka kegiatan tersebut.
PONED telah dilaksanakan lebih dari satu dasawarsa, dengan tujuan memperbaiki kesehatan ibu dan anak khususnya percepatan penurunan angka kematian ibu, bayi, dan anak.
Puskesmas PONED harus siap siaga 24 jam sebagai rujukan antara kasus-kasus rujukan dari polindes dan puskesmas.
"Gorontalo belum terlepas dari beberapa isu kesehatan, salah satu isu penting yang memerlukan penanganan fokus adalah tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi dan juga penurunan angka tengkes. Untuk itu, dengan meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan, kepercayaan masyarakat untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan diharapkan semakin baik," kata Budiyanto.
Penjabat Sekretaris daerah provinsi ini mengatakan Provinsi Gorontalo Tahun 2023 memiliki tim PONED pada beberapa puskesmas di masing-masing kabupaten.
Seperti lima puskesmas di Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara, tiga puskesmas di Pohuwato dan Boalemo, serta enam puskesmas di Bone Bolango. Dibandingkan kabupaten lain, keadaan tim PONED Kabupaten Gorontalo dilihat lebih baik dan lengkap.
Sementara ketidaklengkapan kabupaten lain dikarenakan beberapa hal, seperti anggota tim yang terlatih dipindahtugaskan, sedang mengikuti pendidikan, sudah pensiun hingga meninggal dunia.
"Mohon ini menjadi catatan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo untuk menjadi bahan kita melakukan asistensi kabupaten/kota dalam rangka pemenuhan, supaya tim PONED ini lengkap," kata Budiyanto.
Ia berharap dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM), baik dari segi kuantitas maupun kualitas dengan perekrutan tenaga kesehatan di beberapa puskesmas yang masih kekurangan.
Budiyanto juga mendorong pengadaan gedung yang layak digunakan sebagai tempat rawat inap 24 jam, khususnya bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Umar Sidiki Kabupaten Gorontalo Utara.
Fasilitasi implementasi PONED bagi kabupaten/kota akan dilaksanakan hingga tanggal 23 November 2023.
Peserta berjumlah 24 orang terdiri dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Kepala Seksi Gizi KIA dan pengelola program KIA Gizi.*