Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bone Bolango Ishak Ntoma mengatakan kejahatan narkotika sebagai kejahatan luar biasa, terorganisir dan bersifat lintas negara, karena bisa saja mengarah pada terjadinya terorisme dan perdagangan orang.

"Presiden menyatakan kejahatan ini membutuhkan penanganan serius dengan pendekatan seimbang antara pengurangan pasokan dan pengurangan permintaan," kata Sekda saat memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017 di Bone Bolango, Senin.

Menurutnya, Presiden telah meminta kepada seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat bersatu padu secara aktif untuk melakukan upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika mulai dari lingkungan keluarga dan tempat tinggal dengan membentuk relawan anti narkoba tingkat rukun tetangga.

Perjuangan untuk melakukan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika juga merupakan tanggung jawab bersama

Sekda mmenambahkan bahwa kunci penanganan narkoba adalah perbaikan yang menyeluruh, terutama dimulai dari lingkungan keluarga.

"Pencetus penyalahgunaan narkoba itu adalah masalah-masalah keluarga. Bangunlah komunikasi yang harmonis serta saling pengertian. Jangan sampai anggota keluarga kita mencari pelampiasan di luar," ujarnya.

Kepala BNNK Bone Bolango Abdul Haris Pakaya mengatakan HANI adalah peringatan tahunan yang digagas United Nations of Drug and Crime (UNODC), yaitu lembaga PBB yang mengawasi masalah kejahatan obat-obatan terlarang.

HANI diperingati setiap tanggal 26 Juni, tetapi karena pada tahun ini tanggal tersebut bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri 1438 H, maka perayaan HANI diundur menjadi 13 Juli 2017 dan dipusatkan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Tema HANI tahun ini adalah "Peran Aktif dan Pendayagunaan Seluruh Komponen dan Potensi Bangsa dalam Menghadapi Keadaan Darurat Narkoba Menuju Indonesia yang Sehat".

Pewarta: Debby Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017