Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek berpesan kepada
akademisi dan pakar untuk menyelesaikan vaksin demam berdarah dengue
(DBD) yang cocok untuk wilayah Indonesia.
"Saya titip baik dari akademisi, para pakar, bagaimana cara mendapatkan obat, bagaimana cara mengobatinya, dan mencegahnya," kata Nila dalam "ASEAN Dengue Day" di SDN Baru 07 Pagi Cijantung, Jakarta, Rabu.
Nila menjelaskan saat ini peneliti Indonesia sedang mengembangkan vaksin pencega DBD, namun belum ada yang cocok untuk kebanyakan tipe penyakit DBD yang ada di Indonesia.
"Persoalannya ada tipe-tipe virus. Negara kita tipenya berbeda, negara kita tipe 3 dan 4 paling banyak, di tempat lain 1 dan 2. Jadi membuat vaksin tentunya agak sulit, banyak berubah," kata Nila.
Tipe virus DBD yang paling banyak di Indonesia adalah tipe 3 dan 4, kendati ada pula yang terkena DBD dengan tipe 1 dan 2.
Nila mengatakan saat ini vaksin untuk virus DBD tipe 1 dan 2 sudah berhasil diciptakan dan bisa digunakan, namun penggunaannya baru sebatas uji coba.
Dia lalu meminta masyarakat untuk mulai menjalani pola hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan dalam mencegah DBD.
Di antara cara yang bisa ditempuh adalah memberantas sarang nyamuk dengan berbagai cara seperti menguras air yang menggenang, membuat perangkap nyamuk, menanam tumbuhan pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di genangan yang sulit dikuras, dan membersihkan atau mendaur ulang barang-barang tak terpakai.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Saya titip baik dari akademisi, para pakar, bagaimana cara mendapatkan obat, bagaimana cara mengobatinya, dan mencegahnya," kata Nila dalam "ASEAN Dengue Day" di SDN Baru 07 Pagi Cijantung, Jakarta, Rabu.
Nila menjelaskan saat ini peneliti Indonesia sedang mengembangkan vaksin pencega DBD, namun belum ada yang cocok untuk kebanyakan tipe penyakit DBD yang ada di Indonesia.
"Persoalannya ada tipe-tipe virus. Negara kita tipenya berbeda, negara kita tipe 3 dan 4 paling banyak, di tempat lain 1 dan 2. Jadi membuat vaksin tentunya agak sulit, banyak berubah," kata Nila.
Tipe virus DBD yang paling banyak di Indonesia adalah tipe 3 dan 4, kendati ada pula yang terkena DBD dengan tipe 1 dan 2.
Nila mengatakan saat ini vaksin untuk virus DBD tipe 1 dan 2 sudah berhasil diciptakan dan bisa digunakan, namun penggunaannya baru sebatas uji coba.
Dia lalu meminta masyarakat untuk mulai menjalani pola hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan dalam mencegah DBD.
Di antara cara yang bisa ditempuh adalah memberantas sarang nyamuk dengan berbagai cara seperti menguras air yang menggenang, membuat perangkap nyamuk, menanam tumbuhan pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di genangan yang sulit dikuras, dan membersihkan atau mendaur ulang barang-barang tak terpakai.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017