Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sekda Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa mengatakan di daerah tersebut masih terdapat sebanyak 8.000 penduduk lanjut usia belum sejahtera.

"Provinsi Gorontalo memiliki jumlah penduduk 1,5 juta jiwa, sekitar 3,44 persen diantaranya berusia di atas 60 tahun," ujar Winarni di Gorontalo, Kamis.

Dari 33.000 lansia tersebut, sekitar 8.000 lansia yang tergolong dalam PMKJ (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) dan dalam kondisi terlantar, miskin, berkeliaran di jalan dan peminta-minta.

"Namun dari angka harapan hidup Provinsi Gorontalo lima tahun terakhir mengalami peningkatan, walaupun masih di bawah angka harapan hidup nasional," katanya pada Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2017 di Halaman Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo.

Ia menjelaskan peningkatan angka harapan hidup ini tidak lepas dari penerapan empat program prioritas yakni pendidikan gratis, kesehatan gratis, infastruktur dan ekonomi kerakyatan.

Sekda menambahkan tahun 2017 pemprov memberikan bantuan untuk asistensi lansia sebesar Rp2 juta pertahun untuk 600 orang atau total senilai Rp1,2 miliar.

Pemprov juga melakukan program bedah rumah lansia dengan total anggaran Rp500 juta dari APBD, di mana dinas sosial yang akan mendata untuk bedah rumah, serta program bantuan untuk panti werda atau panti lansia.

"Di hari peringatan lansia nasional selain pemberian bantuan juga ada pelayanan pengobatan massal langsung dari dinas kesehatan," imbuhnya.

Kepala Dinas Sosial Nontje Lakadjo mengatakan lansia harus diberdayakan, bukan hanya dibiarkan sendirian karena akan berimbas pada rendahnya produktivitas serta naiknya biaya sosial termasuk biaya kesehatan.

Pewarta: Debby Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017