Gorontalo, (Antara) - Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mencanangkan kegiatan "bulan bakti gotong royong masyarakat" (BBGRM) di tingkat kecamatan, untuk membangkitkan semangat sosial dalam diri warga.

Kegiatan itu diakui Wali Kota Gorontalo Marten Taha, dimulai dari Kecamatan Kota Tengah. Program dilangsungkan karena pemerintah menilai budaya gotong royong semakin terkikis oleh perkembangan zaman.

"Bahkan kemajuan teknologi sanggup mengakibatkan masyarakat hidup secara sendiri-sendiri. Namun mereka lupa, mereka sangat membutuhkan orang lain," katanya.

Marten menjelaskan, dalam kehidupan sosial manusia butuh kehadiran orang lain. Bahan pertolongan dan peran serta masyarakat sangat dibutuhkan oleh masing-masing induvidu.

Program itu dimulai dari nasional, kemudian di tingkat provinsi dan kabupaten dan kota, hingga ke masing-masing desa dan kelurahan. Untuk Kota Gorontalo, pemerintah mengawali dari tingkat kecamatan.

"Ini adalah kegiatan bakti sosial yang berbasis kepada masyarakat. Program itu diharapkan bisa memunculkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan bakti sosial secara mandiri," katanya lagi.

Gotong royong, lanjut Marten, tidak hanya bekerja sama untuk membersihkan lingkungan, namun lebih bervariasi, misalnya mengadakan pengobatan gratis yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan atau khitanan masal.

Partisipasi masyarakat sangat diharapkan oleh pemerintah untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan hubungan sosial agar masyarakat selalu merasa bersaudara.

"Dengan gotong royong, masyarat akan merasa punya peran. Mereka juga harus dilibatkan di setiap pengambilan keputusan oleh pemerintah kecamatan," tutupnya. 

Pewarta: Febriandy Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017