Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Program "Gerakan Sehat Cerdas" (GSC) yang dijalankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo dapat penilaian terbaik dari Kementerian Desa, Transmigrasi dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendestrans-PDT).
"Menurut penilaian dari Kemendestrans-PDT, program GSC di Gorontalo adalah salah satu yang terbaik karena pendampingan anggaran untuk program itu lebih dari 5 persen," kata Kepala Badan BPM/Desa Admindukcapil Provinsi Gorontalo Asri Banteng, Sabtu.
Asri yang mendampingi tim penilai program GSC saat melakukan wawancara eksklusif bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan program itu di Provinsi Gorontalo telah berlangsung sejak tahun 2007 hingga saat ini, dan tahun 2017 menjadi tahun terakhir berlangsungnya program tersebut.
Ia menambahkan, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang dimintai pendapat oleh tim penilai dari Kemendestrans-PDT tentang program GSC menyatakan jika program ini dibutuhkan Provinsi Gorontalo, sangat bermanfaat untuk peningkatan kesehatan dan pendidikan di Provinsi Gorontalo.
"Program GSC sejalan dengan visi misi Gubernur dan wakil Gubernur Gorontalo, yang menjadi unggulan sejak tahun 2013 hingga dan tetap menjadi prioritas pada periode kepemimpinan kedua ini," jelas Asri.
Dari Tahun 2007-2017 untuk program GSC sangat didukung dengan adanya dana pendampingan dari APBD Provinsi Gorontalo kurang lebih Rp1,7 milyar.
Sementara itu, menurut Faiz, dari kantor manajemen nasional GSC Kemendestrans-PDT, dipilihnya Provinsi Gorontalo, khususnya Gubernur Gorontalo Rusli Habibie sebagai tokoh inspiratif yang diwawancarai dari Tim Penilaian GSC Kemendestrans-PDT, karena Gorontalo memberikan dukungan PAP atau pembiayaan dari pemerintah terkait program lebih dari 5 persen, sementara persyaratannya hanya 5 persen.
Gorontalo juga banyak melakukan kegiatan-kegiatan duplikasi atau replikasi dari program serupa GSC sebagai upaya untuk peningkatan terhadap akses pelayanan kesehatan dan pendidikan.
"GSC banyak membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan akses masyarakat terutama masyarakat miskin terhadap layanan kesehatan dan pendidikan," ungkap Faiz.
Menurut Faiz, penilaian ini baru beberapa tahun terakhir dilakukan, khususnya kepada daerah-daerah yang sangat berperan dan dukungan terhadap program GSC.
Kisah inspiratif dari para kepala daerah akan terbit dalam buku yang nantinya akan diedar ke seluruh wilayah GSC, sebagai bahan pembelajaran bagi wilayah lain untuk meniru dalam hal inovasi yang sudah dilakukan oleh daerah ini.
Di Provinsi Gorontalo ada 4 kabupaten dan 22 kecamatan yang masuk dalam program GSC ini, Kabupaten yang masuk dalam program ini yaitu Kabupaten Gorontalo, Gorontalo Utara, Boalemo dan Pohuwato.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Menurut penilaian dari Kemendestrans-PDT, program GSC di Gorontalo adalah salah satu yang terbaik karena pendampingan anggaran untuk program itu lebih dari 5 persen," kata Kepala Badan BPM/Desa Admindukcapil Provinsi Gorontalo Asri Banteng, Sabtu.
Asri yang mendampingi tim penilai program GSC saat melakukan wawancara eksklusif bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan program itu di Provinsi Gorontalo telah berlangsung sejak tahun 2007 hingga saat ini, dan tahun 2017 menjadi tahun terakhir berlangsungnya program tersebut.
Ia menambahkan, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang dimintai pendapat oleh tim penilai dari Kemendestrans-PDT tentang program GSC menyatakan jika program ini dibutuhkan Provinsi Gorontalo, sangat bermanfaat untuk peningkatan kesehatan dan pendidikan di Provinsi Gorontalo.
"Program GSC sejalan dengan visi misi Gubernur dan wakil Gubernur Gorontalo, yang menjadi unggulan sejak tahun 2013 hingga dan tetap menjadi prioritas pada periode kepemimpinan kedua ini," jelas Asri.
Dari Tahun 2007-2017 untuk program GSC sangat didukung dengan adanya dana pendampingan dari APBD Provinsi Gorontalo kurang lebih Rp1,7 milyar.
Sementara itu, menurut Faiz, dari kantor manajemen nasional GSC Kemendestrans-PDT, dipilihnya Provinsi Gorontalo, khususnya Gubernur Gorontalo Rusli Habibie sebagai tokoh inspiratif yang diwawancarai dari Tim Penilaian GSC Kemendestrans-PDT, karena Gorontalo memberikan dukungan PAP atau pembiayaan dari pemerintah terkait program lebih dari 5 persen, sementara persyaratannya hanya 5 persen.
Gorontalo juga banyak melakukan kegiatan-kegiatan duplikasi atau replikasi dari program serupa GSC sebagai upaya untuk peningkatan terhadap akses pelayanan kesehatan dan pendidikan.
"GSC banyak membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan akses masyarakat terutama masyarakat miskin terhadap layanan kesehatan dan pendidikan," ungkap Faiz.
Menurut Faiz, penilaian ini baru beberapa tahun terakhir dilakukan, khususnya kepada daerah-daerah yang sangat berperan dan dukungan terhadap program GSC.
Kisah inspiratif dari para kepala daerah akan terbit dalam buku yang nantinya akan diedar ke seluruh wilayah GSC, sebagai bahan pembelajaran bagi wilayah lain untuk meniru dalam hal inovasi yang sudah dilakukan oleh daerah ini.
Di Provinsi Gorontalo ada 4 kabupaten dan 22 kecamatan yang masuk dalam program GSC ini, Kabupaten yang masuk dalam program ini yaitu Kabupaten Gorontalo, Gorontalo Utara, Boalemo dan Pohuwato.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017