Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Balai Besar Veteriner (BBVET) Maros mengambil sampel darah dan organ dalam bangkai sapi dan juga tanah di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, terkait sejumlah sapi yang mati mendadak.

Faisal Zakaria, dokter hewan dan BBVET Maros usai melakukan pengambilan sampel tersebut mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan kasus kematian sapi secara mendadak di Kabupaten Gorontalo dan segera tindaklanjuti.

"Tujuan kami ke sini adalah mengidentifikasi faktor resiko, mendiagnosa serta memberikan saran bagaimana penanggulangan wabah atau kasus kematian sapi di lokasi," ujarnya, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa selain pengambilan sampel, pihaknya juga melakukan pengamanan lokasi sapi mati yang mati mendadak tanpa ada gelaja klinis.

"Memang wilayah Kabupaten Gorontalo pernah ada kasus antraks, tapi kita masih mengatakan bahwa ini masih dugaan, dan penyebab kematian sapi dapat diketahui setelah dilakukan uji di laboratorium," ungkap Faisal.

Menurutnya saat ini informasi yang diperoleh dari para peternak masih terbatas. Dan pada hari ini tim BBVET Maros dan Dinas Peternakan Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo mengambil sampel di dua wilayah, yaitu Tenilo dan Bolihuangga.

"Kasusnya banyak terjadi di bulan Agustus, namun dari informasi yang kami himpun sejak mei sudah ada kematian sapi, namun kelemahannya adalah masyarakat tidak melapor ke dinas setempat jika ada sapi yang sakit atau mati," jelasnya.

Faisal juga menyarankan agar sapi yang sakit agar tidak disembelih atau diambil organ dalamnya, namun segera dilaporkan kepada Dinas Peternakan setempat untuk segera di lakukan pengaman wilayah, penyemprotan disenfeksi lingkungan dan diberikan antibiotik.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017