Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah remaja di Desa Desa Timuato, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo membuat kerajinan tangan miniatur alat musik tradisional "Polo-Palo" berbahan dasar bambu.

Husna Harun, pemilik tempat kerajinan tersebut mengatakan bahan yang digunakan adalah bambu kuning yang diperoleh dari pegunungan di daerah sekitar.

"Untuk membuat miniatur Polo-Palo sebagai cinderamata ini, kami memilih bambu kuning dengan ukuran kecil lalu di potong dengan ukuran tujuh-delapan sentimeter," katanya, Rabu.

Selanjutnya bambu diiris dan dibentuk seperti Polo Palo, dilubangi, dihaluskan, dicat dan dihias lalu di masukan dalam kemasan plastik," jelasnya.

"Dalam sehari kita bisa membuat 100-200 buah yang dikerjakan oleh 10 orang karyawan," jelas Husni yang telah mendirikan usahanya sejak 2015 tersebut.

Karyawan ditempat produksi miniatur Polo-Palo itu terdiri dari beberapa anak putus sekolah yang diberikan kemampuan bekerja agar dapat menghidupi diri dan keluarganya.

"Saat memulai usaha ini saya menggunakan modal sendiri serta bakat, selain itu bahan dan alat yang digunakan juga mudah untuk didapat dan tidak mahal," ujarnya.

Ia berharap adanya bantuan dan kerja sama dari pemerintah setempat agar bisa mengembangkan dan lebih mempromosikan kerajinan bambu tersebut.

"Saya memilih Polo-Palo sebagai produk karena alat musik ini merupakan khas Gorontalo dan ingin mengenalkan kepada masyarakat baik nasional maupun internasional," tambahnya.

Sementara itu, salah seorang pekerja mengatakan sudah delapan bulan mulai membuat kerajinan bambu Polo-Palo ditempat itu.

"Saya putus sekolah saat kelas dua SMA, dan Alhamdulillah sejak diajak bergabung untuk membuat kerajinan, saya bisa mengembangkan kemampuan saya dan juga dapat menghidupi keluarga dengan adanya pemasukan dari pekerjaan ini," tutupnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017