Jakarta, (ANTARA GORONTALO) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, "Java Jazz Festival" (JJF) yang digagas pengusaha Peter F Gontha telah menjadi perhelatan musik jazz terbesar di dunia, digelar 28 Februari - 2 Maret 2014, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
"Setelah 10 tahun Java Jazz kini terbesar di dunia. Itu membawa Indonesia ke dunia dan dunia ke Indonesia," katanya pada peringatan 10 tahun JJF dan 40 Tahun Hotel Borobudur di Jakarta.
Menurut Mari, pada mulanya perhelatan jazz itu Hanya menarik agar orang di seluruh dunia datang ke Indonesia pada 2005 setelah Indonesia dilanda krisis dan persoalan di dalam negeri.
"Jika penyanyi jazz kondang dunia bisa datang ke Indonesia berarti Indonesia aman," katanya, sambil menyebut musisi Indonesia juga bisa dikenal dunia seperti Dira Sugandi.
Salah satu yang membuat Java Jazz bisa Terus berlangsung adalah Indonesia juga memiliki penonton dan penikmat musik yang paling mengapresiasi musik.
"Itu juga yang menyebabkan mereka mau datang kembali karena penontonnya yang sangat menghargai musik," kata Mari.
Duta Besar AS Robert O Blake pada kesempatan itu juga memberikan sambutan. Menurut Blake, musik Jazz adalah musik yang berakar di AS.
"Terima kasih kepada Peter Gontha karena kini ada Jazz Indonesia," katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, melalui Mari Elka Pangestu, mengucapan selamat untuk Peter dan Dewi Gontha yang telah menjadikan Indonesia sebagai tempat musisi jazz seluruh dunia menampilkan keahliannya.
Kali ini Java Jazz lebih istimewa karena Peter Gontha meminta agar para musisinya memakai baju batik.
Peter, seusai memberikan sambutan, menyanyikan lagu "If I Ruled the World" bersama penyanyi Ruth Sahanaya.
JJF 2014 menampilkan deretan musisi Tania Maria, Sadao Watanabe, Ivan Lins, serta Roy Ayers yang akan tampil dengan keyboardist kawakan Lonnie Liston Smith.
Di kelompok musisi muda akan hadir Allen Stone, Jamie Cullum, dan Robert Glasper yang membawa permainan musik jazz dengan paduan musik yang berbeda.
Musisi Brasil juga datang dengan generasi yang lebih muda, seperti Thais Motta dan Joao Sabia. Negara-negara Skandinavia sudah ada nama Nils Petter Molvaer dan Magnus Lindgren.
Musisi lain yang sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir ada Gerald Albright, James Taylor Quartet, Norman Brown, Earth Wind & Fire Experience, Dave Koz, Mindi Abair, Richard Elliot, Jonathan Butler, dan Rick Braun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
"Setelah 10 tahun Java Jazz kini terbesar di dunia. Itu membawa Indonesia ke dunia dan dunia ke Indonesia," katanya pada peringatan 10 tahun JJF dan 40 Tahun Hotel Borobudur di Jakarta.
Menurut Mari, pada mulanya perhelatan jazz itu Hanya menarik agar orang di seluruh dunia datang ke Indonesia pada 2005 setelah Indonesia dilanda krisis dan persoalan di dalam negeri.
"Jika penyanyi jazz kondang dunia bisa datang ke Indonesia berarti Indonesia aman," katanya, sambil menyebut musisi Indonesia juga bisa dikenal dunia seperti Dira Sugandi.
Salah satu yang membuat Java Jazz bisa Terus berlangsung adalah Indonesia juga memiliki penonton dan penikmat musik yang paling mengapresiasi musik.
"Itu juga yang menyebabkan mereka mau datang kembali karena penontonnya yang sangat menghargai musik," kata Mari.
Duta Besar AS Robert O Blake pada kesempatan itu juga memberikan sambutan. Menurut Blake, musik Jazz adalah musik yang berakar di AS.
"Terima kasih kepada Peter Gontha karena kini ada Jazz Indonesia," katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, melalui Mari Elka Pangestu, mengucapan selamat untuk Peter dan Dewi Gontha yang telah menjadikan Indonesia sebagai tempat musisi jazz seluruh dunia menampilkan keahliannya.
Kali ini Java Jazz lebih istimewa karena Peter Gontha meminta agar para musisinya memakai baju batik.
Peter, seusai memberikan sambutan, menyanyikan lagu "If I Ruled the World" bersama penyanyi Ruth Sahanaya.
JJF 2014 menampilkan deretan musisi Tania Maria, Sadao Watanabe, Ivan Lins, serta Roy Ayers yang akan tampil dengan keyboardist kawakan Lonnie Liston Smith.
Di kelompok musisi muda akan hadir Allen Stone, Jamie Cullum, dan Robert Glasper yang membawa permainan musik jazz dengan paduan musik yang berbeda.
Musisi Brasil juga datang dengan generasi yang lebih muda, seperti Thais Motta dan Joao Sabia. Negara-negara Skandinavia sudah ada nama Nils Petter Molvaer dan Magnus Lindgren.
Musisi lain yang sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir ada Gerald Albright, James Taylor Quartet, Norman Brown, Earth Wind & Fire Experience, Dave Koz, Mindi Abair, Richard Elliot, Jonathan Butler, dan Rick Braun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014