Washington (ANTARA GORONTALO) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump
menyarankan Senat menyelidiki kerja para jurnalis pada Kamis (5/10).
"Mengapa Komisi Intel Senat tidak menyelidiki Jaringan Berita Palsu di negara KITA untuk mencari tahu mengapa begitu banyak berita PALSU!" kata Trump di Twitter.
Pernyataan tersebut merujuk kepada panel Senat yang mengatakan pada Rabu menyatakan masih menyelidiki kolusi antara tim kampanye Trump dalam pemilu presiden Amerika Serikat 2016 dan Rusia.
Trump sudah lama mengecam pemberitaan media yang menurut dia tidak adil dan menggunakan serangan-serangan di media untuk menggalang dukungan massa.
Cuitan terbaru Trump merupakan respons terhadap laporan NBC News bahwa Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mempertimbangkan akan mundur dari kabinet beberapa waktu lalu dan secara terbuka menyebut sang presiden "bodoh" menurut warta kantor berita AFP.
"Rex Tillerson tidak pernah mengancam akan mundur. Ini Berita Palsu yang dimuat oleh @NBCNews. Berita dan standar pemberitaan rendah. Tidak ada verifikasi dari saya," kata Trump dalam cuitannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Mengapa Komisi Intel Senat tidak menyelidiki Jaringan Berita Palsu di negara KITA untuk mencari tahu mengapa begitu banyak berita PALSU!" kata Trump di Twitter.
Pernyataan tersebut merujuk kepada panel Senat yang mengatakan pada Rabu menyatakan masih menyelidiki kolusi antara tim kampanye Trump dalam pemilu presiden Amerika Serikat 2016 dan Rusia.
Trump sudah lama mengecam pemberitaan media yang menurut dia tidak adil dan menggunakan serangan-serangan di media untuk menggalang dukungan massa.
Cuitan terbaru Trump merupakan respons terhadap laporan NBC News bahwa Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mempertimbangkan akan mundur dari kabinet beberapa waktu lalu dan secara terbuka menyebut sang presiden "bodoh" menurut warta kantor berita AFP.
"Rex Tillerson tidak pernah mengancam akan mundur. Ini Berita Palsu yang dimuat oleh @NBCNews. Berita dan standar pemberitaan rendah. Tidak ada verifikasi dari saya," kata Trump dalam cuitannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017