Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Band yang mengusung aliran fusi musik folk,
keroncong dan jazz, Payung Teduh, turut meramaikan gelaran Synchronize
Fest 2017 dan tampil pada hari pamungkas di Gambir Expo, Kemayoran,
Jakarta, Minggu malam.
Menempati panggung
Dynamic Stage, Mohammad Istiqamah Djamad dkk membawakan tak kurang dari
delapan lagu termasuk nomor-nomor populer mereka seperti "Untuk
Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan", "Cerita Tentang Gunung Dan Laut",
"Rahasia" dan tentu saja "Akad".
"Akad"
merupakan salah lagu anyar Payung Teduh yang banyak di-cover oleh banyak
musisi Indonesia, termasuk musisi yang lebih banyak tampil lewat arus
musik streaming dan video seperti YouTube.
Tak
hanya menghibur para penonton dengan lantunan musik syahdu dan suara Is
--panggilan akrab Istiqamah sang vokalis--, Payung Teduh juga berbagi
petuah mengenai hak atas kekayaan intelektual atau hak cipta.
"Pengkarya
harus melindungi karyanya," tegas Is ketika Payung Teduh membawakan
"Akad" sebagai lagu pamungkas penampilan mereka di Synchronize Fest
2017.
Beberapa waktu lalu, lewat akun Instagram
miliknya, Is sempat mengutarakan kegelisahan mereka akan banyaknya
praktik tidak sehat dari musisi terhadap lagu "Akad".
Menurut
Is ada beberapa pihak yang sudah meng-cover dan menjual lagu "Akad"
versi mereka melalui saluran musik berbayar seperti Spotify dan iTunes,
hal yang mengganggu bagi Payung Teduh.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017