Gorontalo,  (ANTARAGORONTALO) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap agar pemerintah kabupaten lebih berinovasi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Harapan tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Saiful Karim pada rapat paripurna penyampaian RAPBD tahun 2018 yang dihadiri Bupati Indra Yasin dan jajaran di Gorontalo, Selasa.

Saiful mengatakan, idealnya kabupaten yang kaya akan potensi pariwisata, perikanan dan perkebunan ini, pada APBD tidak lagi diwarnai defisit anggaran hingga mencapai Rp25 miliar.

Defisit bisa ditutupi dengan PAD yang signifikan. "Kinerja pemerintah daerah harus lebih meningkat agar PAD bisa diraih signifikan atau lebih dari target yang baru mencapai Rp27 miliar, ujar Saiful.

DPRD berharap kata dia, beberapa program andalan di sektor-sektor potensial menaikkan PAD bisa dikembangkan lebih kreatif lagi, agar lebih menguntungkan daerah dari segi pendapatan sehingga pemanfaatannya bisa dikembalikan dalam bentuk program-program pro rakyat yang akan lebih memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat.

Saiful berharap, pemerintah daerah tidak hanya bergantung pada PAD yang dihasilkan dari penyertaan modal di PT Bank Sulutgo dan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM).

Namun potensi pengelolaan sektor riil mengandalkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang telah dibentuk pun diharapkan bisa segera merancang program-program strategis yang akan meningkatkan PAD.

Disamping pengelolaan potensi daerah yang dimiliki di sektor pariwisata, kelautan dan perikanan, perkebunan dan pertanian.

"Pengelolaan potensi daerah sangat penting dalam meningkatkan PAD untuk menutupi defisit dan tidak bergantung pada dana transfer pemerintah pusat," ujar Saiful.

Bupati Indra Yasin pada pidato pengantar nota keuangan R-APBD tahun anggaran 2018 mengatakan, mengacu pada Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2018, bahwa R-APBD 2018 masih mengacu pada tahun anggaran 2017 namun penyusunan rencana kegiatan anggaran (RKA), akan menyesuaikan dengan anggaran sesuai penyampaian Kementerian Keuangan tentang alokasi dana transfer ke daerah tahun anggaran 2018.

Bupati Indra merinci, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp735.463.773.302,- yaitu pos PAD sebesar Rp27.200.268.302,- atau 3,69 persen, dana perimbangan Rp579.674.572.000,- atau 78,81 persen dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp128.558.933.000,- atau 17,48 persen.

Pada posisi belanja, pemerintah daerah kata Bupati Indra, merencanakan sebesar Rp760.663.773.302,- terdiri dari belanja tidak langsung Rp408.781.911.407,- atau 53,74 persen dari total anggaran belanja daerah.

Belanja langsung sebesar Rp351.881.861.895,- atau 46,25 persen dari total anggaran belanja daerah. Dengan membandingkan antara total target pendapatan dan total anggaran belanja daerah, maka terdapat defisit anggaran belanja sebesar Ro25.200.000.000,- atau 3,42 persen dari total pendapatan daerah.

Sementara pada sisi pembiayaan, pemerintah daerah mencantumkan angka prediksi penerimaan yang bersumber pada sisa lebih perhitungan tahun anggaran (Silpa) sebelumnya yakni tahun 2017, sebesar Rp29,7 miliar dan pada sisi pengeluaran pembiayaan direncanakam sebesar Rp4,5 miliar.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017