Cox's Bazar (ANTARA GORONTALO) – Warga Rohingya masih melarikan diri ke Bangladesh bahkan setelah ditandatanganinya kesepakatan dengan Myanmar untuk memulangkan ratusan ribu pengungsi minoritas muslim itu di sepanjang perbatasan, ungkap pejabat pada Senin (27/11).

Pengaturan yang dicapai oleh kedua negara bertetangga itu meningkatkan prospek pemulangan sedikitnya 700.000 muslim Rohingya yang tinggal di kamp padat di Bangladesh bagian tenggara ke Myanmar.

Namun, sedikitnya 3.000 pengungsi baru sudah menyeberang sejak saat itu, ungkap PBB dalam laporan terbarunya tentang krisis itu, sementara penjaga di pos pemeriksaan di sepanjang perbatasan juga melaporkan kedatangan pendatang dalam jumlah besar.

“Jumlah kedatangan sudah menurun, tetapi belum berhenti,” ujar komandan penjaga perbatasan Bangladesh Letnan Kolonel S.M. Ariful Islam kepada AFP.

Islam mengatakan sedikitnya 400 pengungsi sudah melewati penjaga di bawah komandonya di sepanjang perbatasan Myanmar sejak kesepakatan ditandatangani.

Sekitar 624.000 warga Rohingya telah melarikan diri dari aksi penindakan militer di Myanmar sejak Agustus, yang digambarkan oleh otoritas PBB sebagai pembersihan etnis.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017