Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menjadikan Kecamatan Tabongo menjadi "Kampung Literasi" untuk meningkatkan minat baca bagi masyarakat.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo usai kegiatan itu, Selasa, mengatakan "Kampung Literasi" tersebut merupakan gagasan program mahasiswa Kuliah Kerja Sibermas (KKS) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bekerjasama dengan pemerintah desa dan kecamatan.
"Saya sangat mendukung dan mengapresiasi program `Kampung Literasi` ini, karena bisa membangun lagi minat baca masyarakat terutama yang ada di desa. Membaca merupakan jendela dunia, orang yang ingin maju harus banyak membaca," ungkap Nelson.
Menurut bupati, perguruan tinggi di Provinsi Gorontalo terus meningkat jumlahnya, bahkan akan segera berdiri Universitas NU.
"Mahasiswa juga harus lebih banyak membaca, jangan hanya mendorong orang lain untuk membaca," ujar Nelson kepada mahasiswa KKS.
Ia mengungkapkan juga bahwa sekolah-sekolah di daerah itu mulai berkembang dengan antusias yang tinggi dari para siswa. Hal itu menunjukan bahwa pembangunan pendidikan di daerah itu mulai lebih baik.
"Program literasi ini akan terus kita kembangkan dan saya berharap gerakan dilanjutkan melalui program pemerintah daerah khususnya melalui dinas yang terkait," tegasnya.
Sementara itu, dosen pembimbing mahasiswa KKS Muslimin menjelaskan tujuan dari pelaksanaan pencanangan "Kampung Literasi" merupakan program dari mahasiswa KKS UNG. Dilihat dari survei UNESCO bahwa dari 1 juta orang, yang memiliki minta baca hanyalah satu orang saja.
"Karena itu mahasiswa KKS UNG ini mencanangkan `Kampung Literasi` sebagai menumbuhkan minat baca bagi masyarakat utamanya masyarakat Kabupaten Gorontalo," kata dia.
Program utama yang dilakukan pada "Kampung Literasi" gerakan sejuta buku ini merupakan sebagai spirit yang nantinya akan menghidupkan perpustakaan desa.
"Alhamdulillah untuk perpustakaan desa yang ada di Desa Tabongo Timur dan di Desa Ilomangga yang berhasil dihimpun oleh mahasiswa untuk Tabongo Timur berjumlah 1.000 buku dan untuk Desa Ilomangga kurang lebih 500 buku," ujarnya.
Selanjutnya ada program peduli membaca, pemilihan Duta Literasi untuk sekolah-sekolah dan Literacy Award.
"Kami berharap dengan adanya pencanangan Kampung Literasi ini masyarakat akan lebih gemar membaca karena literasi ini ada bermacam-macam seperti literasi baca, literasi teknologi, literasi matematika dan banyak lagi gerakan literasi yang perlu kita lakukan bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo usai kegiatan itu, Selasa, mengatakan "Kampung Literasi" tersebut merupakan gagasan program mahasiswa Kuliah Kerja Sibermas (KKS) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bekerjasama dengan pemerintah desa dan kecamatan.
"Saya sangat mendukung dan mengapresiasi program `Kampung Literasi` ini, karena bisa membangun lagi minat baca masyarakat terutama yang ada di desa. Membaca merupakan jendela dunia, orang yang ingin maju harus banyak membaca," ungkap Nelson.
Menurut bupati, perguruan tinggi di Provinsi Gorontalo terus meningkat jumlahnya, bahkan akan segera berdiri Universitas NU.
"Mahasiswa juga harus lebih banyak membaca, jangan hanya mendorong orang lain untuk membaca," ujar Nelson kepada mahasiswa KKS.
Ia mengungkapkan juga bahwa sekolah-sekolah di daerah itu mulai berkembang dengan antusias yang tinggi dari para siswa. Hal itu menunjukan bahwa pembangunan pendidikan di daerah itu mulai lebih baik.
"Program literasi ini akan terus kita kembangkan dan saya berharap gerakan dilanjutkan melalui program pemerintah daerah khususnya melalui dinas yang terkait," tegasnya.
Sementara itu, dosen pembimbing mahasiswa KKS Muslimin menjelaskan tujuan dari pelaksanaan pencanangan "Kampung Literasi" merupakan program dari mahasiswa KKS UNG. Dilihat dari survei UNESCO bahwa dari 1 juta orang, yang memiliki minta baca hanyalah satu orang saja.
"Karena itu mahasiswa KKS UNG ini mencanangkan `Kampung Literasi` sebagai menumbuhkan minat baca bagi masyarakat utamanya masyarakat Kabupaten Gorontalo," kata dia.
Program utama yang dilakukan pada "Kampung Literasi" gerakan sejuta buku ini merupakan sebagai spirit yang nantinya akan menghidupkan perpustakaan desa.
"Alhamdulillah untuk perpustakaan desa yang ada di Desa Tabongo Timur dan di Desa Ilomangga yang berhasil dihimpun oleh mahasiswa untuk Tabongo Timur berjumlah 1.000 buku dan untuk Desa Ilomangga kurang lebih 500 buku," ujarnya.
Selanjutnya ada program peduli membaca, pemilihan Duta Literasi untuk sekolah-sekolah dan Literacy Award.
"Kami berharap dengan adanya pencanangan Kampung Literasi ini masyarakat akan lebih gemar membaca karena literasi ini ada bermacam-macam seperti literasi baca, literasi teknologi, literasi matematika dan banyak lagi gerakan literasi yang perlu kita lakukan bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017