Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, memastikan abrasi pantai di Desa Malambe, Kecamatan Ponelo Kepulauan, akan segera teratasi.
Ketua DPRD Gorontalo Utara, Nurjanah Yusuf, Jumat di Gorontalo, mengatakan pihaknya telah mengkonfirmasi alokasi anggaran untuk mengantisipasi abrasi pantai di pulau berpenduduk empat ribu jiwa itu ke Pemerintah Provinsi Gorontalo.
"Solusi abrasi pantai itu akan dialokasikan melalui anggaran aspirasi dari masyarakat Dusun Baruga, Desa Malambe Kecamatan Ponelo Kepulauan ke Pemerintah Provinsi Gorontalo," ujar Nurjanah, legislator dari Fraksi Partai Golkar.
Diakuinya, aspirasi tersebut sudah disampaikan langsung kepada Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, agar bisa teranggarkan mengingat masyarakat sangat memerlukannya.
Sebab abrasi mengancam pemukiman penduduk, serta menyulitkan nelayan maupun perajin ikan kering serta petani rumput laut, melakukan aktivitasnya.
"Jika menunggu alokasi APBD Kabupaten, potensinya sangat minim mengingat anggaran daerah sangat kecil," ujar Nurjanah.
Beruntung, kata dia, aspirasi tersebut langsung diiyakan Gubernur Gorontalo dan memastikan akan dianggarkan melalui program fisik yang dibiayai APBD Provinsi tahun 2018.
DPRD berharap, pemerintah kabupaten pun lebih inovatif menyusun program dan kegiatan fisik yang memungkinkan dianggarkan melalui APBD Kabupaten, mengingat abrasi pantai merupakan persoalan penting yang wajib ditindakklanjuti di wilayah kepulauan ini.
Ancaman abrasi pun kata Nurjanah, tidak hanya bisa diatasi melalui pembangunan infrastruktur, namun program penghijauan di wilayah kepulauan termasuk menganggarkan konservasi alam melalui penanaman bakau pun penting diprioritaskan.
52 pulau di wilayah itu, 2 diantaranya berpenghuni yaitu Pulau Ponelo yang terdiri dari Desa Ponelo, Malambe, Tihengo dan Otiola, serta Pulau Dudepo di Kecamatan Anggrek.
Sedangkan Pulau Saronde sebagai salah satu objek andalan wisata bahari pun terus mengalami abrasi pantai, maka persoalan tersebut harus segera ditanggapi serius agar keberadaan seluruh pulau cantik di daerah itu kata Nurjanah, bisa terjaga dan lestari.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Ketua DPRD Gorontalo Utara, Nurjanah Yusuf, Jumat di Gorontalo, mengatakan pihaknya telah mengkonfirmasi alokasi anggaran untuk mengantisipasi abrasi pantai di pulau berpenduduk empat ribu jiwa itu ke Pemerintah Provinsi Gorontalo.
"Solusi abrasi pantai itu akan dialokasikan melalui anggaran aspirasi dari masyarakat Dusun Baruga, Desa Malambe Kecamatan Ponelo Kepulauan ke Pemerintah Provinsi Gorontalo," ujar Nurjanah, legislator dari Fraksi Partai Golkar.
Diakuinya, aspirasi tersebut sudah disampaikan langsung kepada Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, agar bisa teranggarkan mengingat masyarakat sangat memerlukannya.
Sebab abrasi mengancam pemukiman penduduk, serta menyulitkan nelayan maupun perajin ikan kering serta petani rumput laut, melakukan aktivitasnya.
"Jika menunggu alokasi APBD Kabupaten, potensinya sangat minim mengingat anggaran daerah sangat kecil," ujar Nurjanah.
Beruntung, kata dia, aspirasi tersebut langsung diiyakan Gubernur Gorontalo dan memastikan akan dianggarkan melalui program fisik yang dibiayai APBD Provinsi tahun 2018.
DPRD berharap, pemerintah kabupaten pun lebih inovatif menyusun program dan kegiatan fisik yang memungkinkan dianggarkan melalui APBD Kabupaten, mengingat abrasi pantai merupakan persoalan penting yang wajib ditindakklanjuti di wilayah kepulauan ini.
Ancaman abrasi pun kata Nurjanah, tidak hanya bisa diatasi melalui pembangunan infrastruktur, namun program penghijauan di wilayah kepulauan termasuk menganggarkan konservasi alam melalui penanaman bakau pun penting diprioritaskan.
52 pulau di wilayah itu, 2 diantaranya berpenghuni yaitu Pulau Ponelo yang terdiri dari Desa Ponelo, Malambe, Tihengo dan Otiola, serta Pulau Dudepo di Kecamatan Anggrek.
Sedangkan Pulau Saronde sebagai salah satu objek andalan wisata bahari pun terus mengalami abrasi pantai, maka persoalan tersebut harus segera ditanggapi serius agar keberadaan seluruh pulau cantik di daerah itu kata Nurjanah, bisa terjaga dan lestari.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017